JAKARTA – Andi Amran Sulaiman memang sosok yang spesial. Setelah menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan) pada periode 2014-2019, Amran kembali terpilih pada akhir Oktober 2023. Hampir setahun, Menteri Pertanian Amran mencanangkan berbagai kebijakan strategis yang memberikan dampak positif yang sangat besar.
Kebijakan tersebut salah satunya adalah dengan meningkatkan Luas Tanam (PAT), merespon cepat mengatasi kekeringan melalui irigasi dan optimalisasi lahan rawa yang berdampak besar pada peningkatan produksi padi.
Berkat berbagai terobosan yang dilakukan Amran, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang juga adik Presiden terpilih Prabowo Subianto menyebut Amran merupakan menteri yang paling disukai Prabowo saat ini.
“Saya bisa bersaksi bahwa Pak Amran, menteri ini, saat ini paling digandrungi oleh Pak Prabowo Subianto, programnya luar biasa, ada teknologinya dan sebagainya yang “normal”, kata Hasyim dalam Rakernas ke-20 Marga Indonesia Tionghoa. Organisasi Kemasyarakatan (PSMTI) di kawasan Pondok. Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2024) lalu.
Oleh karena itu, tak heran jika banyak yang menyebut Amran Sulaiman akan kembali terpilih menjadi Menteri Pertanian di pemerintahan Prabowo – Gíbran. Spekulasi tersebut semakin kuat ketika Amran menjadi salah satu tokoh yang diundang Prabowo ke Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Semua orang yang diundang Prabowo kemarin merupakan calon kuat calon kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Berdasarkan kompilasi pendapat dari berbagai sumber, setidaknya ada 7 alasan Amran Sulaiman kembali menjabat Menteri Pertanian.
Alasan pertama, Amran Sulaiman mampu mengatasi permasalahan pupuk yang dihadapi petani dengan meningkatkan produksinya. Terbukti jumlah pupuk bersubsidi meningkat lebih dari 100 persen, dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Plugin ini adalah plugin terbesar yang pernah ada.
Alasan lainnya, Amran Sulaiman juga berhasil memberikan kemudahan dalam mendapatkan pupuk bersubsidi, yang prosesnya memakan waktu lama karena menghadapi regulasi dan kebijakan yang berbelit-belit. Sebelumnya, petani harus memiliki kartu tani untuk membeli pupuk di distributor atau toko eceran. Namun kini para petani tidak perlu khawatir karena mereka bisa mendapatkan pupuk hanya dengan memiliki nomor jaminan sosial atau KTP.
Alasan ketiga, Amran Sulaiman adalah sosok di balik kenaikan anggaran Kementerian Pertanian plus Rp 21,49 triliun untuk TA 2025 (quick win). Dengan tambahan tersebut, anggaran Kementerian Pertanian menjadi Rp 29,37 triliun dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp 7,91 triliun. Sedangkan anggaran sebesar 6,4 triliun rupiah fokus pada peningkatan produksi padi dan jagung (4,33 triliun rupiah) serta peningkatan produksi beras dan susu (2,13 triliun rupiah).
Alasan keempat, Menteri Pertanian Amran berhasil meningkatkan produksi padi dalam waktu kurang dari 11 bulan atau pada masa jabatannya pada Oktober 2023. Salah satu yang dilakukan Amran adalah mengaktifkan pompa sebagai solusi cepat menghadapi kemarau panjang atau El Niño terparah. dalam sejarah.
Berdasarkan Regional Sampling Framework (KSA) Statistics Canada, produksi beras dalam negeri dipastikan meningkat, dengan perkiraan meningkat sebesar 2,84 juta ton di bulan Agustus, dari 2,87 juta ton di bulan September dan 2,59 juta ton di bulan Oktober.
Dibandingkan angka produksi bulan yang sama tahun sebelumnya, selisihnya cukup besar, yakni 356.329 ton pada September dan 396.604 ton pada Oktober. Selain itu, terdapat surplus produksi beras hingga 700.000 ton berdasarkan data BPS periode Juni-Juli 2024.
Alasan kelima adalah keberhasilan pencabutan rencana impor beras pada tahun 2024. Pada awal tahun direncanakan impor beras sebanyak 5 juta ton, namun di awal tahun hingga saat ini baru tercapai 3,1 juta ton. anggaran telah tercapai. Persediaan beras masih bisa dipenuhi melalui produksi dalam negeri.
Kegigihan Amran mendapat banyak pujian dari berbagai sumber. Seperti kita ketahui, impor beras seringkali menjadi momok bagi para petani produksi. Berkat gerakan percepatan produksi yang dimotori Amran dan jajaran Kementerian Pertanian, produksi dalam negeri bisa tetap memenuhi kebutuhan.
Alasan keenam adalah masifnya program mekanisasi sektor pertanian sebagai transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern. Baru saja hari ini Mentan memaparkan ide membangun sentra pertanian modern yang seluruh peralatannya menggunakan teknologi digital.
Pada periode pertama tahun 2014-2019, Kementerian Pertanian banyak memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Berdasarkan data Sekretaris Prasarana dan Prasarana Pertanian, pada periode tersebut Kementan menyalurkan bantuan antara lain traktor roda dua sebanyak 148.037 unit, traktor roda empat sebanyak 11.157 unit, pompa air sebanyak 111.828 unit, dan pompa air sebanyak 20.245 unit. beras. pencangkok. , penggarap sebanyak 13.988 unit dan penyemprot manual sebanyak 152.795 unit.
Kementan juga melakukan perbaikan sistem irigasi seluas 3.719.224 ha, unit perlindungan dan pertahanan perubahan iklim sebanyak 12.901 unit, unit pengembangan sumber air sebanyak 3.223 unit, unit pengembangan irigasi sebanyak 67.709 unit, dan waduk pertanian sebanyak 799 unit.
Alasan ketujuh, Menteri Pertanian Amran sejak awal sudah mempunyai ide cerdas untuk membuat sawah untuk menyediakan lahan pangan baru hingga 3 juta hektar. Salah satunya adalah pencetakan sawah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan yang diperkirakan mencapai 1 juta hektare.
Sedangkan untuk pencetakan sawah, ide tersebut sebenarnya diterima dengan baik oleh masyarakat Papua yang bahagia kini memiliki tanah sendiri. Dalam kaitan ini, para petani, cendekiawan, dan politisi berupaya mengapresiasi keberanian Amran Sulaiman mencapai revolusi. Salah satunya adalah Budiman Sudjatmiko, anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
Budiman mendukung program pencetakan padi yang dijalankan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mempercepat swasembada pangan yang menjadi prioritas utama pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto selama 5 tahun ke depan. Prabowo ingin Indonesia benar-benar berdaulat dan menikmati kemandirian pangan yang permanen.
Menurut Budiman, desentralisasi produksi pangan merupakan strategi yang melibatkan puluhan ribu desa untuk melakukan penguatan dan perluasan pertanian, khususnya untuk beberapa produk utama.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman telah berhasil menggarap optimalisasi lahan atau lahan basah seluas 40.000 hektare di Merauke, Papua Selatan.
Saat ini, program tersebut telah memasuki musim tanam dan panen sehingga mendapat sambutan baik dari masyarakat setempat. Mereka bersyukur tanah air menjadi penentu kebijakan nasional.
Optimalisasi lahan rawa ini akan menjadi pemanasan sebelum Kementerian Pertanian mencanangkan proyek besar pembuatan sawah baru di Merauke dengan target total 1 juta hektare. Rencana ini harus dilaksanakan tidak hanya untuk mewujudkan Indonesia mandiri pangan, tetapi juga untuk mewujudkan impian besar Indonesia menjadi keranjang pangan dunia.
Uskup Agung Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Petrus Canisius Mandagi bahkan mengatakan, pengolahan dan pencetakan sawah merupakan proyek kemanusiaan bagi masyarakat Papua yang memiliki lahan subur namun tidak merawatnya dengan baik.
Menurutnya, pertanian merupakan industri yang erat kaitannya dengan kebutuhan pokok sehari-hari, yakni pangan. Oleh karena itu, apa yang diberitakan pemerintah mempunyai tujuan yang sama dengan syariat agama yang dianut masyarakat Papua.
Rencana pencetakan sawah baru juga mendapat sambutan baik dari warga sekitar. Tokoh adat salah satu marga di Desa Kaliki, Kecamatan Kurik, Kabupaten Merauke, Albertus Mahuse, mengatakan, sejak lima tahun lalu, masyarakatnya sudah meminta agar lahan mereka bisa dimanfaatkan. Namun kini pemerintah hanya bisa membantu dengan membuka lahan seluas 1.000 hektare yang terbagi di 3 titik.
Albertus menambahkan, kelompoknya juga mengumpulkan alat-alat mesin pertanian (alsintan) seperti bagger, grafter, traktor, dan pompa air.
“Alat galinya akan kami tawarkan kepada Pak Menteri semua. Untuk sementara kami terbantu, nanti kami akan bekerja dan meminta bantuan pemerintah untuk alat olahnya, seperti dongkrak, traktor, pompa air, dan lain-lain termasuk benih. Ya, gabung juga,” katanya.