Jakarta – Dua anak tenggelam di tempat berbeda pada Kamis 3 Oktober 2024 dan Jumat (4 Oktober 2024). Salah satunya adalah Pramuka.
Peristiwa pertama terjadi hari ini di sungai depan Pasar Kemayoran di Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat. Anak itu tenggelam di tempat.
Berdasarkan informasi yang diunggah media sosial Info Jakarta Pusat, bocah tersebut diduga tenggelam setelah tidur. Dalam kasus ini, bocah tersebut diduga terjatuh saat tidur di tepian depan Pasar Kemayoran, tulis akun media sosial @info_jakarta Pusat.
Melihat kejadian tersebut, warga sekitar langsung mengeluarkan jenazah korban dan membawa pertolongan. Video bergerak memperlihatkan warga keluar melalui tangga.
Korban kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan tindak lanjut. Namun nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
Sementara itu, seorang siswa Madrasah Ibtidaya (MI) bernama MF (11) tenggelam di Sungai Sibit, Kecamatan Tanjungsar, Kabupaten Bogor pada Kamis, 3 Oktober 2024. Korban telah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
Bermula saat polisi mendapat informasi adanya pelajar yang tenggelam di Kali Sibet. Anggota Pakta menyelidiki lokasi sungai tersebut, kata Kapolsek Tanjungsar Iptu Rustami dalam keterangannya, Jumat (4/10/2024).
Polisi yang tiba di lokasi mendapat informasi, kejadian tersebut terjadi saat patroli alam. Seorang guru atau instruktur yang mengikuti kegiatan berinisial AG mengatakan, ada 83 siswa kelas 5 dan 6 yang mengikuti kegiatan tersebut.
“Ada 4 jalur sepanjang jalur kegiatan Pramuka Jelajah Alam,” jelasnya.
Saat itu, sekitar pukul 13.30 WIB dimulai kegiatan dari sekolah menuju Posti 1 di desa Sirna Bakti oleh asisten pelatih AG dan RS. Apabila seluruh siswa telah menyelesaikan Pos 1, mereka akan melanjutkan ke Pos 2.
Namun dalam perjalanan menuju Pos 2, empat orang pelajar laki-laki yang salah satunya korban MF keluar jalur dan berinisiatif terjun ke sungai, ujarnya.
Seorang petugas rumah sakit yang melihat anak-anak pergi ke tepi sungai memperingatkan mereka untuk tidak masuk ke dalam air. “Tak lama kemudian, Jaksa Agung melihat anak-anak itu bermain air, lalu meniup peluitnya dan menyuruh mereka untuk tidak bermain air,” ujarnya.
Kemudian Jaksa Agung yang turun dan mendekat mendapat kabar dari salah satu siswa bahwa ada yang tenggelam. Tiba-tiba AG bergegas menolong empat orang siswa yang sedang bermain di sungai.
“AG berhasil menyelamatkan 3 siswa tersebut, namun MF sudah terlanjur tenggelam dan AG juga tidak mempunyai tenaga untuk menolong. Kemudian AG meminta bantuan dan saat itu juga ada warga yang tidak diketahui namanya langsung menyelamatkan 3 orang tersebut. MF. menyelamatkan pantai dan memberikan pertolongan pertama,” jelasnya.
Namun nyawa MF tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Jenazah almarhum telah diserahkan kepada ahli waris untuk upacara terakhir.
“Korban sudah diberikan pemakaman yang layak oleh pihak keluarga dan belum siap untuk dilakukan visum. Namun pihak Polres Tanjungsar akan tetap melanjutkan penyelidikan,” tutupnya.