TEL AVIV – Israel menjadi penerima bantuan luar negeri nomor satu dari Amerika Serikat (AS). Kebanyakan uang yang diberikan Negeri Paman Sam adalah untuk kepentingan militer bangsa Yahudi.
Pengiriman bantuan Amerika berlanjut hingga hari ini. Hal ini tentu saja menuai kecaman dari dunia internasional mengingat tindakan biadab dan brutal yang terus dilakukan Israel di Gaza.
Lantas, apa sebenarnya alasan Amerika terus menyumbangkan triliunan rupee untuk kebutuhan militer Israel? Berikut ulasannya.
Alasan mengejutkan Israel diberikan AS untuk menyumbang senjata senilai miliaran dolar
1. Kemitraan tetap
Sejak berdirinya Israel pada tahun 1948, Amerika Serikat adalah salah satu negara pertama yang mengakuinya. Tak hanya itu, Washington menjadi pendukung terbesar Tel Aviv sejauh ini.
Dukungan semacam ini tidak hanya bersifat politik, namun juga dalam bentuk dukungan finansial. Nilai bantuan yang diterima Israel merupakan yang tertinggi di antara negara-negara lain yang juga menerima sumbangan dari Amerika.
Jika ditilik ke belakang, Israel telah menerima ratusan miliar dolar dari Amerika Serikat sejak era pasca-Perang Dunia II.
Council on Foreign Relations (Cfr) mencatat Tel Aviv sebagai penerima bantuan luar negeri AS terbesar senilai US$310 miliar.
Pada saat yang sama, nilai dukungan bervariasi setiap tahunnya. Merujuk pada nota kesepahaman (MOU) terbaru yang disepakati AS beberapa waktu lalu, akan memberi Israel setidaknya $3,8 miliar per tahun hingga tahun 2028.
2. AS juga mendapatkan keuntungan dari kebijakannya
Bantuan luar biasa berharga yang diberikan AS kepada Israel tidak sia-sia. Dalam kebijakan ini Amerika Serikat mempunyai keuntungan besar.
Mengutip The Conversation, akademisi Israel Dov Waxman mengungkapkan, bantuan keuangan dari AS tidak langsung masuk ke kas pemerintah Israel.
Sebagian besar dana bantuan ini, seperti diketahui, dialokasikan untuk membeli senjata yang tidak lain adalah milik Amerika.
Senjata-senjata Amerika yang dibeli Israel dibuat di pabrik-pabrik Amerika. Artinya, uang bantuan pada akhirnya akan kembali ke Amerika, meski dengan keuntungan.
3. Israel adalah mitra strategis Amerika Serikat di Timur Tengah
Salah satu titik balik kepercayaan Amerika terhadap Israel terjadi setelah kemenangan mereka dalam Perang Enam Hari tahun 1967.
Kemampuan Tel Aviv untuk mengalahkan sekutu Soviet di wilayah tersebut membuat AS meningkatkan dukungan militernya secara signifikan karena memandang Israel sebagai sekutunya.
Sejak itu, bantuan militer AS terus meningkat selama bertahun-tahun. Faktanya, kekuatan militer Israel seiring berjalannya waktu membantu Amerika Serikat melawan musuh-musuhnya di Timur Tengah.
Contohnya ketika melawan perluasan pengaruh Iran di Timur Tengah sekaligus memperlambat program nuklir Teheran. Bagi AS, kekuatan militer Israel dipandang perlu untuk mencegah ekspansi Iran.
Oleh karena itu, perspektif AS melihat Israel mampu membantunya mencapai tujuan strategis di kawasan Timur Tengah tanpa kehadiran langsungnya.
Israel juga dianggap sebagai mitra yang dapat diandalkan dan tidak terlalu bermasalah dibandingkan mitra lain di kawasan, seperti Mesir atau Arab Saudi.
Ini adalah beberapa alasan mengejutkan mengapa Israel menerima sumbangan senjata senilai miliaran dolar dari AS sejak awal pendiriannya.