Absennya Ragnar Oratmangoen pada laga Timnas Indonesia melawan Australia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Maret 2025, membuka peluang pemain lain menggantikan perannya. Ragnar yang selama ini menjadi salah satu pilar lini depan tim Garuda tak bisa tampil karena akumulasi kartu kuning.
Absennya Ragnar Oratmangoen memberikan kesempatan bagi para pemain muda untuk menunjukkan kemampuannya di tingkat internasional. Dengan potensi nama-nama seperti Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx, Timnas Indonesia punya opsi yang cukup menjanjikan untuk mempertahankan performanya di laga melawan Australia.
Laga ini tak hanya penting untuk menjaga peluang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026, tapi juga menjadi ajang uji coba pemain baru.
Berikut tiga calon pengganti yang dinilai layak mengisi posisinya: 1. Ole Romeny (FC Utrecht)
Ole Romeny, penyerang tengah FC Utrecht yang tengah menjalani naturalisasi, menjadi kandidat kuat pengganti Ragnar. Pemain berusia 24 tahun ini memiliki statistik mengesankan di Eredivisie, mencetak dua gol dalam 11 pertandingan musim ini. Dengan tinggi badan 1,85 meter dan kemampuan bermain di berbagai posisi, Romeny menawarkan keleluasaan di lini serang.
Keunggulan Romeny juga terlihat dari nilai pasarnya yang mencapai Rp 26,07 miliar, jauh di atas nilai Ragnar yang Rp 7,82 miliar. Selain itu, pengalaman Romeny di kompetisi Eropa diharapkan bisa memberi dimensi pada serangan timnas Indonesia di laga penentuan melawan Australia.2. Tim Geypens (FC Emmen) Nama Tim Geypens juga masuk radar sebagai alternatif di posisi sayap. Pemain berusia 19 tahun yang bermain untuk FC Emmen di liga kedua Belanda ini menunjukkan potensi besar. Tinggi badannya yang mencapai 184 cm, serta kemampuan bertahan dan menyerang yang seimbang, menjadikannya aset berharga bagi timnas Indonesia.
Geypens sudah memiliki pengalaman bersama timnas U-20 Indonesia, termasuk tampil di turnamen Maurice Revello 2024.
3. Dion Markx (NEC Nijmegen U-21)
Pilihan lainnya adalah Dion Markx, bek tengah berbakat yang juga melakukan naturalisasi. Meski berposisi sebagai bek, pemain berusia 19 tahun ini memiliki kemampuan menginisiasi serangan dari lini belakang sehingga memberikan opsi taktis kepada pelatih.
Dion, yang memainkan 39 pertandingan untuk NEC Nijmegen U-21, memiliki tinggi badan ideal 188cm dan pengalaman di berbagai level usia. Kemampuannya membaca permainan dan membangun serangan menjadikannya solusi alternatif jika pelatih ingin memainkan game plan yang lebih dinamis.