BEIRUT – Sejarah “dosa” Israel terhadap Indonesia dimulai beberapa waktu terakhir. Baru-baru ini, tentara Zionis melukai prajurit TNI yang bertugas sebagai penjaga perdamaian UNIFIL.
Sejak Israel mendeklarasikan kemerdekaannya, Indonesia tidak pernah mengakui keberadaan negara Yahudi.
Di sisi lain, Indonesia mendukung penuh perjuangan kemerdekaan Palestina dan menuntut Tel Aviv segera menarik diri dari wilayah pendudukan.
Meski Israel tidak terlibat langsung dalam konflik tersebut, namun banyak ‘dosa’ yang dilakukannya terhadap Indonesia. Berikut beberapa hal yang perlu Anda ketahui:
Dosa Israel Terhadap Indonesia
1. Penyerangan RS Indonesia di Jalur Gaza
Serangan Israel tidak luput dari rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza. Meski berstatus sebagai fasilitas medis, pasukan Zionis tidak segan-segan menyerangnya untuk mencapai tujuan mereka.
Rumah Sakit Indonesia di Gaza adalah salah satu fasilitas kesehatan terbesar di sana. Tujuannya adalah untuk memberikan bantuan medis kepada warga Palestina yang terkena dampak konflik.
Menanggapi serangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza, rumah sakit di Indonesia juga telah diubah menjadi tempat penampungan bagi korban luka.
Namun, statusnya terancam oleh serangan udara pasukan Zionis yang juga menargetkan rumah sakit dan fasilitas umum lainnya di Jalur Gaza.
Dalam salah satu kasus terbaru, setidaknya dua pasien meninggal di sebuah rumah sakit Indonesia di Gaza utara menyusul serangan Israel pada Sabtu (19 Oktober 2024). Arab News juga melaporkan puluhan orang terjebak di dalam.
Ketua Komite Pengawas MER-C Jakarta Sarbini Abdul Murad mengatakan, sedikitnya 40 pasien dan 15 staf medis terjebak di rumah sakit.
Ia juga menyatakan di sana bahwa serangan Israel telah menghancurkan beberapa bagian gedung rumah sakit, dan tank tentara Zionis masih mengepung bagian luar gedung rumah sakit.
2. Ancaman terhadap relawan Indonesia
Serangan Israel terhadap rumah sakit Indonesia di Gaza juga menempatkan relawan di sana dalam risiko. Pasukan Zionis mengeluarkan ancaman dan perintah untuk segera mengevakuasi gedung tersebut.
Antara melaporkan, relawan Komite Tanggap Darurat Medis Indonesia (MER-C) Fikri Rofiul Haq dan Edi Wahyudi akhirnya ikut serta dalam proses evakuasi. Mereka dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza bagian utara ke Rumah Sakit Arab Al-Ahli di Kota Gaza.
Sebelumnya, pada Minggu pagi waktu setempat (10 Juni), Israel membagikan selebaran berisi perintah evakuasi ke berbagai tempat, termasuk rumah sakit di Indonesia. Selebaran itu berisi instruksi yang ditulis dalam bahasa Arab.
Termasuk perintah bagi seluruh warga Gaza utara, termasuk desa Beit Lahiya, Beit Hanoun, dan Beit Jabaliya, untuk segera mengungsi ke Gaza selatan.
Zionis juga menuntut evakuasi staf medis dan pasien dari tiga rumah sakit di Jalur Gaza utara, antara lain RS Indonesia, RS Kamal Adwan, dan RS Al Awda.
Menurut pengakuan relawan tersebut, Israel mengancam akan membunuh atau menangkap siapa pun yang masih tinggal di sana, seperti yang terjadi di RS Al Shifa.
3. Prajurit TNI terluka di Lebanon
Pasukan Israel menyerang Komando Penjaga Perdamaian PBB (UNIFIL) di Nakura, Lebanon. Dua prajurit TNI yang bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB terluka dalam insiden tersebut.
Sebagai referensi, UNIFIL adalah singkatan dari Pasukan Interim PBB di Lebanon. Dua prajurit TNI setempat terluka saat menjalankan tugas pengawasan di dek observasi Komando Ekspedisi Indonesia di Nakura.
Dalam kejadian terkait, pemerintah Indonesia mengecam keras kejadian yang mengakibatkan dua anggota pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia terluka dalam serangan pasukan Israel di Lebanon selatan.
Menanggapi serangan tersebut, UNIFIL juga mengeluarkan pernyataan yang mendesak IDF memenuhi kewajibannya untuk menjamin keselamatan dan keamanan personel keamanan PBB.
Itulah beberapa ‘dosa’ Israel terhadap Indonesia selama beberapa tahun terakhir.