3 Efek Negatif Kecelakaan Jeju Air, Salah Satunya Berdampak Pada Maskapai Murah

3 Efek Negatif Kecelakaan Jeju Air, Salah Satunya Berdampak Pada Maskapai Murah

Seoul – Kecelakaan pesawat Jeju yang menewaskan 179 orang menimbulkan sejumlah dampak negatif. Ini adalah kecelakaan pesawat terparah di Korea (Korea).

Pada Minggu (29/12/2024), Jeju Air Penerbangan 2216 jatuh saat mendarat di Korea dari Thailand dan terbakar setelah menabrak pembatas beton.

Pemerintah Korea telah mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari atas bencana tersebut.

Penjabat Presiden Choi Sang-mok juga memerintahkan penyelidikan terperinci atas kecelakaan itu dan segera merombak seluruh sistem keselamatan penerbangan negara itu.

3 Dampak buruk banjir Jeju

1. Kemarahan dari keluarga korban

Ratusan kerabat korban kecelakaan pesawat Jeju merasa sedih karena mereka belum bisa melihat jenazah orang yang mereka cintai yang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Penjabat presiden Korea Selatan kemudian memerintahkan penyidik ​​untuk segera merilis hasil pemeriksaan identitas mereka kepada keluarga korban tewas.

Choi Sang-mok juga memerintahkan pemeriksaan keamanan darurat terhadap semua maskapai penerbangan di negara tersebut.

Kapolri Jenderal Na Won-oh menjelaskan penundaan tersebut karena petugas memerlukan waktu lebih lama untuk mengidentifikasi 179 korban yang jenazahnya rusak parah dan berserakan.

2. Dampak terhadap Pasar Asuransi Penerbangan Global

Di penghujung tahun 2024, dunia penerbangan telah mengalami beberapa kali kecelakaan pesawat dan banyak kematian.

Salah satunya adalah jatuhnya pesawat Jeju yang menewaskan ratusan orang.

Insiden ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai dampaknya terhadap pasar asuransi penerbangan global.

Namun sejumlah praktisi dan pengamat menilai peristiwa tersebut tidak berdampak signifikan terhadap premi yang dibayarkan maskapai penerbangan.

Namun ada kekhawatiran premi akan meningkat karena risiko perang. Peningkatan ini terkait dengan ancaman perang, bukan hanya kecelakaan pesawat.

3. Dampak negatif terhadap maskapai penerbangan bertarif rendah

Bencana udara Jeju telah membuat banyak orang kehilangan kepercayaan terhadap maskapai penerbangan bertarif rendah. Kabar tersebut diberitakan oleh media Korea, Yonhap dan Korea Jongang.

Kini manajemen maskapai penerbangan bertarif rendah khawatir dengan penurunan penumpang. Pejabat LCC lainnya mengatakan para eksekutif dari berbagai maskapai mengadakan pertemuan internal setelah Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh Jeju Airlines jatuh.

Bukan hanya maskapainya, jenis pesawatnya juga menjadi perhatian. Banyak calon penumpang yang memutuskan membatalkan penerbangan setelah mengetahui pesawat tersebut berjenis Boeing 737-800.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *