Misteri harta karun Bung Karno masih menjadi salah satu kisah epik yang paling lucu untuk diikuti. Meski sudah lama terjadi, namun kebenaran keberadaan dana terkait masih abu-abu dan hingga saat ini belum terungkap secara jelas.
Ir. Sukarno menjadi tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dia tidak hanya seorang juru kampanye kemerdekaan tetapi juga menjabat sebagai Presiden pertama negara tersebut.
Selain statusnya, Soekarno punya banyak cerita menarik seputar perjalanan hidupnya. Di antara banyak hal, yang mencuri perhatian adalah misteri harta karun yang ditinggalkannya yang nilainya luar biasa.
3 Fakta Menarik dari Rahasia Harta Karun Bung Karno 1. Ceritanya banyak versinya
Kisah harta karun Bung Karno sebenarnya panjang sekali. Menariknya, kisah ini terus menyebar dan menjadi bahan gosip di kalangan masyarakat umum.
Namun ada beberapa versi yang berbeda mengenai kisah harta karun Bung Karno, termasuk jenis peninggalannya. Dana tersebut sebagiannya disebut dalam bentuk tanah dan rumah, emas, logam mulia, dan lain-lain.
Meski ada versi lain, warisan Bung Karno tidak hanya terbatas di Indonesia. Menurut laporan, sebagian disimpan di bank asing.
2. Untuk menarik perhatian pada tatanan baru
Misteri peninggalan harta karun Bung Karno banyak diperdebatkan sejak berakhirnya orde lama. Saat itu, Bang Karno lengser dan bangsa Indonesia bergabung dengan Soeharto memimpin pemerintahan Orde Baru.
Pertama, ceritanya konon bermula dari surat Soebandrio kepada Presiden Soeharto pada 13 Februari 1986. Dari dalam penjara, mantan Wakil Perdana Menteri RI ini menulis tentang ekonomi revolusioner tanpa bercanda.
Menurutnya, dana revolusi yang dihimpun pada era Bang Karno berbentuk berbagai aset. Di antaranya 450 juta dolar AS di Union de Nanques Suisse, emas senilai 125 juta sterling di Bank Barclays London, 250.000 dolar AS di Bank Guyer Zeller Jumont di Zurich (Swiss).
Surat itu menarik perhatian Soeharto. Akhirnya, pada tanggal 24 November 1986 No. R.157/M.Seskab/12/86, berisi permintaan bantuan Gubernur BI untuk menyelidiki keaslian surat Soebandrio.
“Setelah menerima surat Dr Sobandrio, beliau (Soeharto) langsung memerintahkan Menteri Muda/Sekretaris Kabinet untuk menindaklanjuti hal tersebut,” tulis Marsda TNI (Kasihan) Kahardiman dalam buku Hakim Agung Kahardiman: De Auditur, Opstib, Al Referee. , dikutip Jumat (1/11/2024).
Belum puas, pada tanggal 27 Mei 1987 diterbitkan Surat Keputusan Nomor 2 Tahun 1987 tentang Kegiatan Keteladanan. Marsma TNI Kahardiman, yang ditunjuk memimpin operasi tersebut, mengatakan salah satu tugas operasi tersebut adalah memastikan seluruh kekayaan negara “itu” dikembalikan ke kendali pemerintah Indonesia.
3. Hasil perburuan nihil
Pasca dikerahkannya tim Operasi Teladan, kebenaran kekayaan Soekarno tak serta merta terungkap. Bahkan, Soebandrio akhirnya mengaku tidak tahu menahu soal dana US$450 juta itu.
Terkait emas yang disebutkan dalam suratnya kepada Soeharto sebelumnya, Ganis mengaku terinspirasi dari buku Kakrawala Politik Era Sukarno karya Harsono. Menurut Kahardiman, salah satu halaman dalam buku tersebut berbunyi:
“Pada tanggal 17 Agustus 1960, pemerintah Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda. Hal ini terjadi setelah pemerintah Indonesia memindahkan cadangan emasnya dari Belanda ke Inggris.”
Pada akhirnya Tim Contoh Operasional menyimpulkan bahwa Dana Revolusi merupakan produk hukum Instruksi Presiden Nomor 018 Tahun 1964 dan Keppres Nomor 360 Tahun 1965. Di masa lalu…