JAKARTA: Tiga orang menjabat Ketua Kongres Rakyat Nasional dalam waktu yang sangat singkat. Wiluyo Puspojudo, Jenderal TNI bintang tiga (Purn) atau Letjen TNI.
Situs resmi MPR yang dikutip Minggu (13 Oktober 2024) menyebutkan MPR adalah lembaga nasional. MPR bukan lagi lembaga tertinggi negara.
MPR merupakan lembaga nasional dan setara dengan lembaga nasional lainnya. MPR terdiri dari anggota dewan DPR dan DPD dan dipilih melalui pemilihan umum.
Sedangkan Wiluyo Puspoyudo atau Letjen TNI (Purn) Wiluyo Puspoyudo merupakan Ketua MPR terlama. Letjen Pun Veluyo menjabat sebagai ketua Partai Revolusi Rakyat dari 27 Maret 1966 hingga 21 Juni 1966. Kakek dari Emil Elistianto Dardak
Pada masa sidang kabinet Devikola, Veluyo menjabat sebagai Direktur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Ia lahir pada tanggal 9 Januari 1919 dan meninggal pada tahun 1968.
Orang kedua yang menjabat Ketua MPR paling singkat adalah Adam Malik. Dari 1 Oktober 1977 hingga 23 Maret 1978, ia menjadi presiden Partai Revolusi Rakyat.
Pada tanggal 17 Agustus 1945, bersama Sukarni, Charu Saleh dan Wikana, ia membawa Bang Kano dan Bang Hada ke Rengasdengklok dan mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.
Prestasi terbesar sepanjang karir Adam Malik adalah menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) pada tahun 1978 yang diangkat oleh MPR. hari
Selain itu, orang ketiga yang menjabat Ketua MPR paling singkat adalah Irjen Polisi (Purn) Sidarto Danusubroto. Kapolri (Purn) Sidarto Danusubroto menjabat sebagai Presiden Partai Revolusi Rakyat pada 8 Juli 2013 hingga 30 September 2014. Taufiq Kiemas, presiden Partai Revolusi Rakyat, meninggal pada hari kedelapan.
Sidato saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang dipilih oleh Presiden Joko Widod0 (Jokowi) pada 19 Januari 2015. Asisten Presiden Republik.
Ia kemudian menjabat sebagai Komisaris Polisi Nasional pada tahun 1975 hingga 1976, Kepala Interpol pada tahun 1976 hingga 1982, Kepala Satuan Polisi Daerah Polri pada tahun 1982 hingga 1985, dan Polisi Barat pada tahun 1985 hingga 1982. 1986. Polda dan menjabat Wakil Kapolda Sumsel pada tahun 1985 hingga 1986.
Ini adalah presiden dari tiga kongres terpendek.