Damaskus – Sekte Druze dikenal sebagai komunitas kecil yang terdapat di berbagai belahan Timur Tengah, khususnya di tiga negara yang dibahas dalam artikel ini.
Secara historis, Druze sering menghadapi ancaman dari banyak orang yang meminta mereka untuk melepaskan keyakinannya. Akibatnya, sekte ini selalu diisolasi dengan harapan bisa bertahan hidup.
Sejak saat itu, seseorang tidak bisa masuk agama Druze, karena hanya mereka yang lahir dari orang tua Druze saja yang dianggap Druze.
Sekte Druze tersebar luas di Timur Tengah. Menurut kutipan dari Medialine, pada awal abad ke-21, pengikut Druze berjumlah lebih dari 1.000.000 orang.
Terdapat 31 negara yang memiliki jumlah warga Suriah terbesar, yang menunjukkan bahwa Druze berjumlah sekitar 3 persen dari populasi Suriah pada tahun 2015, dari total populasi sekitar 22,5 juta jiwa. Sumber lain juga menyebutkan bahwa ada sekitar 700.000 Druze di Suriah.
Sebagian besar warga Druze tinggal di provinsi selatan Suwayda. Selain itu, sekte ini juga memegang posisi di provinsi Idlib utara, provinsi Quneitra yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan, dan Jaramana, pinggiran kota Damaskus.
Selama perang saudara di Suriah, menurut UNHCR, Druze selamat dari konflik dengan menolak berpartisipasi dalam pertempuran dan bertindak seolah-olah mereka mendukung rezim.
2. Lebanon Suku Druze berjumlah 5,2 persen dari populasi Lebanon dan sebagian besar tinggal di wilayah Matn, Garb dan Shuf, dengan komunitas yang lebih kecil di Wadi al-Taym dan Beirut di Lebanon selatan.
Menurut kelompok hak minoritas, pengikut Druze telah berhenti menyebarkan agamanya sejak abad ke-11 dan menutup agamanya dari orang luar.
Pada tahun 1960-an, komunitas Druze di Lebanon menganut nasionalisme Arab dan perjuangan Palestina, namun mereka berhati-hati untuk tidak membiarkan warga Palestina bergantung pada gerakan Druze.
3. Israel Menurut survei tahun 2019, 143.000 orang Druze tinggal di Israel dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, 1,6% dari total populasi Israel.
Druze di Israel jarang menikah. Dalam survei Pewresearch, kurang dari 1% orang Druze yang menikah di Israel melaporkan memiliki pasangan di luar agama mereka.
Di Israel, Druze aktif dalam kehidupan publik dan bertugas di militer. Memang benar, selama lebih dari empat dekade, tentara Israel memiliki unit infanteri yang didominasi Druze yang disebut Gerev, atau batalion pedang.