Petinju dunia jatuh miskin setelah mengalami puncak kejayaan bukanlah hal baru dalam dunia tinju. Hal ini terjadi karena kehidupan glamor dan boros yang mereka jalani setelah mendapatkan banyak uang tanpa memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan.
Jika petinju terkenal dengan banyak prestasinya, maka tidak sulit untuk mendapatkan banyak uang. Bahkan dalam satu pertandingan besar, mereka bisa mengantongi ratusan ribu bahkan jutaan dolar.
Sayangnya, uang sebanyak itu tidak mampu menyelamatkan mereka dari kemiskinan. Oleh karena itu, mengatur keuangan sangatlah penting, berapa pun penghasilan Anda.
Sebab tidak ada seorang pun yang bisa menjamin kekayaan yang dimilikinya saat ini akan bertahan selamanya. Bahkan tidak menutup kemungkinan kekayaan yang Anda miliki saat ini akan hilang esok hari.
3 petinju miskin dunia
1.Evander Holyfield
Petinju yang digigit telinga Mike Tyson ini merupakan mantan juara kelas berat WBA, WBC, dan IBF. Berbagai prestasinya telah membantu Holyfield mengumpulkan kekayaan sebesar Rp 3,4 triliun.
Sayangnya kekayaan tersebut tidak bertahan selamanya dan menurun pada tahun 2011. Bahkan rumah senilai US$10 juta atau setara Rp 149 miliar disita bank karena terlilit utang.
Selain gaya hidupnya yang glamor, kekayaan Holyfield juga dihabiskan untuk menghidupi sebelas anaknya. Holyfield konon harus merogoh kocek sebesar US$9.000 atau setara Rp 134 juta untuk membiayai masing-masingnya.
2.Mike Tyson
Tak bisa dipungkiri, Mike Tyson merupakan petinju fenomenal yang pernah sukses di masa lalu. Bahkan, kekayaan bersihnya di masa jayanya diperkirakan mencapai $400 juta atau setara Rp5,9 triliun.
Namun, petinju berjuluk Iron Mike itu tak kuasa mengendalikan keuangannya. Akibatnya, ia menyatakan bangkrut pada tahun 2004 dan dikatakan memiliki utang sebesar $23 juta dan tunggakan pajak hingga $17 juta.
Namun kini dia melakukannya perlahan dan mantap setelah mengikuti perkembangan industri ganja di beberapa negara bagian Amerika. Berkat usahanya tersebut, ia kini mampu menghidupi dirinya sendiri setelah pensiun pada tahun 2005.
3. Riddick Bowe
Riddick Lamont Bowe merupakan petinju peraih gelar kelas berat setelah mengalahkan Evander Holyfield pada tahun 1992. Sepanjang karirnya, Bowe memenangkan 43 dari 45 pertarungan (33 KO) dan hanya kalah satu kali.
Dari sana ia bisa meraup kekayaan melalui tinju. Sayangnya, hal ini tidak berlangsung lama karena ia harus berurusan dengan hukum dan dipenjara selama 17 bulan karena menculik Judy, istrinya, dan kelima anaknya.
Bowe kemudian dinyatakan bangkrut pada tahun 2005 sebelum kembali bertinju. Ia dikabarkan telah membangun kekayaan hingga Rp 680 miliar. Namun, kekayaannya disalahgunakan oleh orang-orang yang ia percayai.
Bowe harus bertahan hidup dengan menjual barang bekas di pinggiran kota New York. Ia kemudian mencoba membangun karir di kancah gulat independen untuk menghidupi dirinya sendiri. Ia juga bekerja sebagai sopir bus dan truk untuk menutupi pengeluaran sehari-hari.