SOSOK TNI Letjen (Letjen) (Purn) Soegito merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat (Pati). Selama karir militernya, jenderal Kopassus ini menduduki banyak posisi penting, seperti menjadi Panglima Pangdam Jaya Kostrad (Pangkostrad).
Dalam sejarahnya, Suegito lahir pada tanggal 15 Februari 1938 di Yogyakarta. Selama menjalani wajib militer, ia mengalami banyak kejadian menarik.
Juga, Soegito sebenarnya seperti apa? Berikut beberapa fakta yang perlu Anda ketahui.
Fakta Letjen TNI (Purn) Suegito1. Penarikan pasukan elite TNI AD
Dalam catatan karirnya, Suegito diketahui merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1961. Ia jebolan pasukan elite TNI AD yakni Komando Pasukan Khusus (Kopass).
Sejumlah posisi pernah dijabat Soegito selama di Korps Baret Merah. Sebut saja Danki Yon 2 RPKAD, Danki A Yon 1 RPKAD, Pama RPKAD, Wadan Denpur 13 RPKAD – Dandenpur 13 RPKAD.
Selain itu, Soegito menjabat sebagai Wadangrup 3 RPKAD dan Dangrup 1 RPKAD.
2. Nanggala pernah menjadi Komandan Satgas V
Soegito memiliki sejarah kesuksesan dalam karir militernya. Selama bertugas di Kopass, ia menjabat sebagai Komandan Satgas V, Nanggala.
Untuk lebih jelasnya, pasukan di bawah komandonya dikirim untuk merebut kota Dili pada bulan Desember 1975. Misi tersebut bergabung dengan Operasi Seroja, yang diluncurkan sebagai tanggapan terhadap upaya Fretilin untuk mendeklarasikan kemerdekaan Republik Demokratik Timor-Leste secara sepihak.
3. Mempunyai cerita yang sangat menarik
Banyak pengalaman menarik yang didapat Soegito selama bertugas. Salah satunya saat menjadi perwira pertama RPKAD (Kopass) dan melacak kelompok pemberontak DI/TII pimpinan Kahar Muzakar di Sulawesi.
Buku “Pengabdian Letjen (Purn) Soegito, Prajurit Stootroepen” menceritakan prajurit kelahiran Yogyakarta ini sempat tertegun saat pertama kali membunuh musuh di medan perang.
Singkat cerita, Soegito dan pasukannya sedang mengintai sekelompok pemberontak. Setelah memastikan keberadaan musuh, timnya langsung melancarkan penyergapan sehingga terjadi baku tembak.
Saat itu, Soegito melihat beberapa musuh berlarian membawa senjata. Refleks seketika, dia menembaki mereka dengan senapan AK-47 miliknya hingga mereka terjatuh.
Beberapa saat kemudian, Soegito mendekati musuh yang ditembaknya. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
“Pertama kali saya membunuh seseorang, saya tidak tahu apakah itu peluru saya atau anggota lain,” kata Soegito.
4. Pensiunan dengan pangkat letnan jenderal
Setelah sekian lama bertugas di Kopass, Soegito menjabat sebagai Athan RI di Vietnam. Setelah itu karirnya terus menanjak.
Soegito kemudian ditugaskan di Pangkopur II Kostrad, Pangkopur Linud Kostrad, Pangkoopskam Pangdam Jaya Timor Timur. Ia kemudian dipromosikan menjadi Panglima Kostrad.
Pada 1988-1990, Suegito menjabat Pangkostrad. Ia sebelumnya menggantikan Mayjen Adolf Sahala Rajagukguk.
Sebelum mengakhiri karir militernya, Soegito juga menjabat sebagai Kepala Staf ABRI Aster. Layanan ini dilakukan pada tahun 1990.
Itulah beberapa fakta Letjen (Purn) Suegito.