PENAJAM PASER – PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama enam BUMN Konstruksi lainnya ikut serta dalam pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia (IKN) yang bekerjasama melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Tujuh perusahaan memberikan bantuan bahan ajar dan infrastruktur senilai lebih dari Rp 400 juta kepada empat sekolah yang berlokasi di kantor pusat baru.
Dukungan diberikan oleh perusahaan untuk AC, laptop, proyektor, sound system, perabot sekolah dan furniture. Secara simbolis perlengkapan tradisional Waskita SMAN 3 Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Kami yakin bantuan yang diberikan akan membantu pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan.” Hal ini ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 244 Tahun 2007,” kata Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi; Senin (7/10/2024).
Ia mengatakan sekolah yang menerima manfaat adalah SMP Negeri 27 Penajam Paser Utara, SMP Muhammadiyah 1 Penajam Paser Utara, SMA Negeri 2 Penajam Paser Utara, dan SD Negeri 023 Sepaku. Kedua sekolah tersebut berada di lokasi pembangunan IKN yang dikembangkan oleh BUMN Konstruksi.
Waskita bersama BUMN Konstruksi lainnya kata Ermy, diberi amanah untuk membantu meningkatkan pendidikan di IKN. Program ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan lebih baik bagi siswa.
Waskita melangkah lebih jauh dalam membantu mendidik anak-anak adat, khususnya menjelang bonus 2045.
Ermy juga berharap donasi ini dapat meningkatkan kesehatan masyarakat sekitar IKN. Ke depannya, Waskita Karya akan terus berbagi manfaat dengan masyarakat melalui berbagai kegiatan.
“Karya ini masuk dalam kolom TJSL Waskita bidang pendidikan yaitu Wcare for the Future.” Perusahaan TJSL juga mempunyai pilar kesehatan dan kepedulian sosial yaitu Wcare Pro People, kemudian di bidang lingkungan hidup, perusahaan Wcare Pro Nature juga memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Wcare Pro Community. katanya.
Ia bekerja pada Wali Kota Waskita Karya 12 IKN. Total biayanya mencapai Rp7,7 triliun.