5 Fakta Gamma Rizkynata Oktafandy, Paskibra Berprestasi yang Ditembak Oknum Polisi di Semarang

5 Fakta Gamma Rizkynata Oktafandy, Paskibra Berprestasi yang Ditembak Oknum Polisi di Semarang

SEMARANG – Tokoh permainan Rizkynata Oktafandy, anggota Paskibra berprestasi, siswa SMK Negeri 4 Semarang, menjadi perbincangan hangat publik dalam beberapa hari terakhir. Ia dibunuh oleh petugas polisi di Semarang pada Minggu (24/11/2024).

Tak hanya Gama, penembakan justru menimpa kedua temannya bernama Satria dan Adam. Satria tertembak di bagian lengan, sedangkan Adama tertembak.

Seorang siswa Sekolah SMKN 4 Semarang diduga terlibat tawuran geng, kata polisi. Para pendukung kasusnya telah berupaya membuat transkrip sebenarnya dari pernyataan ini tersedia secara online.

Fakta Gama Paskibra Berprestasi Dibunuh Polisi 1. Kelas XI SMKN 4 Semarang Gamma merupakan siswa SMK Negeri 4 Semarang. Ia juga pernah menjadi anggota Paskibra di sekolahnya. Korbannya adalah siswa kelas 11 jurusan teknik mesin SMKN 4 Semarang.

Dulunya ditinggalkan oleh ibunda tercinta, Gama tinggal bersama ayahnya setelah ibunya meninggal. Hal ini diketahui oleh kakeknya Siman.

Menurut Siman Gama dan ayahnya berencana mengunjungi Sragen pada Desember 2024. Namun, Veasna mengatakan jika tidak, Gama akan mengikuti ibunya.

“Dia bukan orang jahat, dia selalu pamit kalau mau berangkat. Dia yatim piatu karena ibunya meninggal,” kata Siman di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (26/11/2024).

3. Angka Prestasi Meski banyak rumor yang beredar di luar, namun tak sedikit pihak yang menyebut Gama sukses. Salah satunya dari Wakil Presiden Bidang Kemahasiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini.

Ia menyebut Gama sebagai anak yang baik dan berbakat. Almarhum juga diketahui merupakan anggota Paskibra yang pernah menjuarai kompetisi militer di Akpol Semarang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Gamma dan tim berhasil meraih gelar Porsimaptar Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang pada Oktober 2024. Mereka menjadi juara pada kategori turnamen PBB.

4. Dikenal sebagai Kakek dari Anak Taat Gama, Siman mengenang cucunya sebagai anak yang penurut, tenang, dan rajin. Gamma juga merupakan seorang remaja yang tidak mudah marah dan selalu berpamitan jika ingin pergi.

Siman mengaku kaget saat mengetahui cucu kesayangannya meninggal dunia. Ia dan keluarga berharap polisi bisa bertindak adil dan transparan dalam kasus ini dan memberikan hukuman setimpal kepada pelakunya.

5. Anak yang ramah tidak pernah ada masalah, menurut Rasya teman Gama, korban dikenal sebagai orang yang ramah. Beliau tidak pernah mempunyai masalah apapun selama belajar.

“Gama orangnya ramah dan tidak pernah ada masalah. Kami sangat merindukannya,” kata Rasya, Kamis (28/11/2024).

Pengakuan tersebut diperkuat oleh Koordinator BK SMK 4 Semarang Agung yang mengatakan keseharian siswa yang terkena tembakan polisi baik-baik saja semasa bersekolah. Tidak ada catatan sama sekali di luar sekolah. “Sejauh ini belum ada catatan di BK,” ujarnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *