5 Jembatan Putus Akibat Banjir Bandang di Maros Sulsel, Warga Sejumlah Desa Terisolasi

5 Jembatan Putus Akibat Banjir Bandang di Maros Sulsel, Warga Sejumlah Desa Terisolasi

SULSEL – Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada Sabtu 21 Desember 2024 sekitar pukul 06.30 Wita. Akibat hujan deras tersebut, Sungai Walani dan Sungai Senrana meluap sehingga banyak wilayah di Kabupaten Maros terendam banjir.

Kecelakaan ini menimbulkan kerusakan besar di banyak daerah, terutama di wilayah Kamba, Mallawa dan Senrana yang memiliki dua desa, satu wilayah dan banyak desa lainnya, kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB. Abdul Muhari, Senin (23/12/2024).

Distrik Kamba yang meliputi Desa Pattiro Deseng, Desa Senrana, dan Desa Mario Pulana menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak paling parah. Selain itu, banyak desa di Kabupaten Mallawa, seperti Desa Senrana, Desa Padelo dan Desa Mattampa, serta Desa Limapokoi di Kabupaten Senrana, terkena dampak signifikan akibat kedekatan sungai-sungai tersebut.

Aam bernama Abdul Muhari mengatakan, meski upaya pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan, tim BPBD Kabupaten Maros bergerak cepat melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak.

“Saat ini pendataan korban jiwa dan kerusakan peralatan masih terus dilakukan. Berdasarkan data yang diterima BNPB, sedikitnya lima struktur jembatan dikabarkan putus sehingga akses ke banyak titik sulit,” Aam dikatakan.

Meski belum ada laporan pendatang, namun upaya distribusi logistik yang dilakukan BPBD Kabupaten Maros untuk memenuhi kebutuhan pokok warga terdampak terus dilakukan.

Hingga saat ini banjir sudah mulai surut, namun strategi pemulihan dan pemeliharaan masih diperlukan. BPBD Kabupaten Maros berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan daerah untuk memastikan seluruh upaya penanggulangan bencana dapat dilaksanakan secara efektif.

“Ke depan, upaya pemulihan akan fokus pada perbaikan infrastruktur yang rusak dan mendukung masyarakat yang terkena dampak bencana,” tambah Aam.

BNPB mengimbau masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca buruk dalam beberapa hari ke depan.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, banyak wilayah di Sulawesi Selatan, terutama wilayah rawan bencana hidrometeorologi seperti daerah aliran sungai, juga berpotensi mengalami curah hujan dengan intensitas tinggi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *