JAKARTA – Nikel, salah satu logam strategis yang menjadi komponen penting berbagai industri, khususnya baterai kendaraan listrik, mempunyai peranan penting dalam perekonomian global. Banyak negara di dunia yang kaya akan cadangan nikel, dan persaingan untuk menguasai pasar bahan mentah ini menjadi semakin ketat.
Total cadangan nikel global lebih dari 130 juta metrik ton (MT), dengan cadangan nikel di negara-negara di luar sembilan besar hanya mencapai 9,1 juta metrik ton. Permintaan nikel dunia sebagian besar berasal dari industri baja, khususnya China.
Negara Asia adalah konsumen nikel terbesar di dunia, menyumbang sekitar 65% dari total konsumsi, yang sebagian besar adalah produk baja. Pasar baterai kendaraan listrik (EV) muncul sebagai pasar utama nikel berikutnya.
Berikut 5 negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia berdasarkan laporan terbaru US Geological Survey dan data pertambangan dari MDO Mining Database;
1.Indonesia
Cadangan nikel: 55 juta metrik ton
Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, mencapai 55 juta ton, dan juga merupakan salah satu produsen nikel terbesar, yang memproduksi 1,8 juta ton logam tersebut pada tahun lalu. Produksi nikel Indonesia tumbuh secara eksponensial dari produksi tahun 2017 sebesar 345.000 ton. Padahal, produksinya baru mencapai 1 juta ton pada tahun 2021, meningkat 800.000 ton hanya dalam waktu dua tahun. Pertumbuhan besar-besaran ini merupakan bagian dari upaya membangun industri baterai kendaraan listrik dengan harapan dapat menjadi pemasok utama ke China.
2. Australia
Cadangan nikel: 24 juta metrik ton
Australia memiliki cadangan nikel terbesar kedua di dunia, dengan 24 juta ton. Namun, penting untuk dicatat bahwa cadangan terbukti dan terkira JORC Australia adalah 865 juta ton. Dalam hal produksi nikel, Australia hanya merupakan produsen nikel terbesar keenam di dunia, dengan produksi sebesar 160.000 ton pada tahun 2023.
Australia mungkin akan mengalami penurunan tingkat produksi pada tahun depan karena beberapa tambang nikel dengan produksi terbesar di Australia ditutup karena kelebihan pasokan di Indonesia.
3. Brasil
Cadangan nikel: 16 juta metrik ton
Brasil memiliki cadangan nikel terbesar ketiga dengan total 16 juta metrik ton. Negara ini mengalami peningkatan produksi nikel dalam beberapa tahun terakhir, dari 76.100 ton pada tahun 2021 menjadi 89.000 ton pada tahun 2023. Meskipun demikian, Brasil masih merupakan produsen nikel terbesar kedelapan di dunia.
4. Rusia
Sumber daya nikel: 8,3 juta metrik ton
Rusia, produsen nikel terbesar keempat di dunia pada tahun 2023, memiliki cadangan nikel yang sangat besar yaitu 8,3 juta ton. Negara ini mengalami penurunan produksi tahun lalu, dengan produksi mencapai 200.000 ton dibandingkan dengan 222.000 ton pada tahun 2022.
5. Kaledonia Baru
Sumber daya nikel: 7,1 juta metrik ton
Kaledonia Baru memiliki cadangan nikel terbesar kelima di dunia dengan 7,1 juta metrik ton, dan wilayah Pasifik Selatan Perancis juga merupakan produsen nikel terbesar ketiga, dengan produksi sebesar 230.000 ton pada tahun 2023. Industri nikel sangat penting bagi perekonomian Kaledonia Baru.
Secara historis, Kaledonia Baru menolak menjual bijih nikel langsung ke negara-negara konsumen nikel besar seperti Tiongkok demi mempertahankan industri peleburan dan pemurnian dalam negeri, yang merupakan salah satu sumber pendapatan utama mereka. Namun, dalam beberapa tahun terakhir Kaledonia Baru telah mulai mengekspor ke Tiongkok, dengan 39,2% ekspor nikelnya pada tahun 2022 ditujukan ke negara Asia.