PYONGYANG – Korea Utara (Republik Rakyat Korea atau DPRK) mempunyai hubungan yang sangat tegang dengan banyak negara di dunia. Sebagian besar mempertanyakan kebijakan luar negerinya yang agresif, pengembangan senjata nuklir, pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan provokasi militer terhadap negara-negara tetangga.
Beberapa negara juga terang-terangan memusuhi atau memusuhi Korea Utara, baik dalam konteks politik, keamanan, atau diplomasi, yang sering terlihat dalam kritik internasional terhadap rezim Kim Jong Un.
5 negara yang membenci Korea Utara
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah pihak yang paling menentang kebijakan Korea Utara, dan hubungan kedua negara telah lama tegang.
Amerika Serikat sangat prihatin dengan pengembangan senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara yang dapat mengancam keamanan global dan sekutu Washington.
Pemerintah AS juga secara terbuka mengkritik pemerintah Korea Utara atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk dugaan ancaman pajak, penyiksaan, dan eksekusi terhadap orang-orang yang dimaafkan oleh rezim tersebut.
Amerika telah memberlakukan serangkaian sanksi internasional melalui Dewan Keamanan untuk menekan Korea Utara agar menghentikan program senjata nuklir dan rudalnya.
2. Korea Selatan
Korea Selatan berbatasan dengan Pyongyang dengan Korea Utara.
Korea Utara diyakini telah melakukan beberapa provokasi militer terhadap Korea Selatan, termasuk serangan angkatan laut pada tahun 2010 dan penembakan artileri di Pulau Yeonpyeong yang menewaskan warga sipil Korea Selatan pada tahun yang sama.
Program nuklir Korea Utara juga dipandang sebagai ancaman langsung terhadap Korea Selatan yang sangat mengkhawatirkan kemungkinan serangan nuklir.
Sejak Perang Korea (1950-1953), kedua negara terpecah belah karena ideologi yang sangat berbeda. Korea Selatan adalah negara demokratis dengan ekonomi pasar bebas, sedangkan Korea Utara adalah negara totaliter dengan sistem komunis.
3. Jepang
Jepang juga merupakan negara yang sangat kritis terhadap Korea Utara, dengan ketegangan yang dipicu oleh sejumlah masalah.
Pada tahun 1970-an dan 1980-an, Korea Utara menculik sejumlah warga Jepang untuk dijadikan mata-mata.
Meskipun Pyongyang mengakui melakukan penculikan dalam banyak kasus, masalah ini masih menjadi sumber perdebatan utama.
Peluncuran rudal Korea Utara yang melintasi wilayah udara Jepang meningkatkan ketegangan dan menimbulkan kekhawatiran akan ancaman nuklir.
Jepang menganggap Korea Utara sebagai ancaman langsung terhadap keamanannya dan bekerja sama dengan sekutunya (terutama AS) untuk melawan ancaman ini.
4. Australia
Australia mempunyai kebijakan yang sangat kritis terhadap Korea Utara, terutama karena masalah keamanan dan hak asasi manusia.
Australia mendukung sanksi internasional terhadap Korea Utara, termasuk melalui Dewan Keamanan, untuk menindak program nuklir dan rudal Pyongyang.
Kepentingan keamanan Australia di kawasan Asia-Pasifik dan sekutu pendukungnya seperti Jepang dan Korea Selatan bertentangan dengan ancaman Korea Utara.
Australia juga mendukung upaya internasional untuk mengungkap dan mengatasi dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Korea Utara.
5. Kanada
Kanada adalah negara yang juga secara terbuka mengkritik kebijakan Korea Utara, yang fokus pada isu nuklir dan hak asasi manusia.
Kanada mendukung penuh penerapan sanksi internasional terhadap Korea Utara oleh Dewan Keamanan untuk menghentikan program nuklir dan rudalnya.
Kanada juga mengutuk keras dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan rezim Kim Jong Un, termasuk tuduhan penyiksaan, penyiksaan, dan eksekusi politik.