6 Fakta Sekte Druze, Aliran yang Mirip dengan Agama Islam

6 Fakta Sekte Druze, Aliran yang Mirip dengan Agama Islam

DAMASKUS – Kelompok Druze merupakan kelompok agama kecil di Timur Tengah yang kerap dikaitkan dengan ajaran Islam karena inti ajarannya berlandaskan Alquran.

Ada tingkat loyalitas yang tinggi di antara anggota komunitas Druze, yang memungkinkan mereka mempertahankan identitas dan kepercayaan unik mereka selama berabad-abad.

6 Fakta Tentang Sekte Druze

1. Dia memiliki masa lalu yang kelam

Menurut Oxford Bibliographies, kepercayaan Druze dimulai pada masa pemerintahan khalifah Fatimiyah al-Hakim bi-Amr Allah (996-1021 M).

Setelah hilangnya al-Hakim pada tahun 1021, Khalifah Fatimiyah yang menggantikannya menganiaya kaum Druze. Mereka yang ditangkap dipaksa melepaskan keyakinannya atau dibunuh.

Akibatnya, suku Druze bersembunyi dengan harapan bisa bertahan hidup. Sejak saat itu, seseorang tidak bisa berubah menjadi Druze, karena hanya orang yang lahir dari orang tua Druze yang bisa dianggap Druze.

2. Kepercayaan Druze

Para ahli berpendapat bahwa kepercayaan dan praktik Druze didasarkan pada Alquran dan filsafat Yunani, Persia, dan India.

Teks-teks keagamaan ini secara kolektif dikenal sebagai Kitab al-Hikma (Kitab Hikmah) dan berisi kumpulan surat dan korespondensi antar tokoh.

Druze percaya pada hubungan langsung dengan Tuhan dan kehendak bebas manusia. Namun, bagian terpenting dari kepercayaan Druze adalah keyakinan bahwa jiwa mengalami reinkarnasi setelah kematian.

3. Perkiraan Jumlah Pengikut Aliran Druze

Druze adalah kelompok agama kecil di Timur Tengah yang memiliki sistem sektarian dan rasa persatuan serta kesetiaan di antara para anggotanya, yang memungkinkan mereka mempertahankan akar erat dan kepercayaan unik mereka selama berabad-abad.

Seperti dilansir Medialine, jumlah Druze mencapai lebih dari 1.000.000 orang pada awal abad ke-21, dan sebagian besar dari mereka tinggal di Lebanon, Suriah, Israel, dan banyak juga komunitas kecil di negara lain.

4. Lukisan Terkenal dari Sekte Druze

Sheikh Kasem Bader, lahir di Hurfeish Israel pada tahun 1968, adalah seorang ulama Druze terkemuka di Israel dan seluruh masyarakat Druze. Dia adalah murid Sheikh Emin Tarif dari Lebanon.

Selama lebih dari 20 tahun, dia adalah penjaga makam suci “Nabi Sabalan”, salah satu nabi besar Druze, dan dialah yang membangun makam tersebut.

5. Memiliki ajaran yang mirip dengan Islam

Beberapa ajaran Druze didasarkan pada Al-Quran, sehingga hampir identik dengan Islam. Salah satunya berkaitan dengan pemikiran akhir kehidupan.

“Di akhir zaman, Tuhan akan mengirimkan setiap jiwa ke surga atau neraka, mengikuti apa yang telah dilakukan setiap orang sepanjang hidupnya.”

Druze memiliki tradisi yang mirip dengan umat Islam lainnya. Salah satunya adalah hari raya Sholat Kecil yang dirayakan untuk mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim.

6. Sekte Druze bukanlah Islam

Meski banyak hal yang membuat Druze kurang lebih sama dengan Islam, seperti keyakinan terhadap lima rasul Tuhan, para nabi Ibrahim, termasuk Isa dan Muhammad, serta para “nabi kecil”, termasuk Ali bin Abi Thalib.

Menurut Harvard Divinity School, Druze menganut aliran Syiah cabang Ismaili. Para pengikutnya menekankan monoteisme Abraham tetapi memandang agama tersebut berbeda dari Islam.

Perbedaan antara Druze dan Islam berkaitan dengan bulan suci yang dimiliki Islam dan tidak dirayakan oleh Druze. Oleh karena itu, tidak dapat dikatakan bahwa Druze adalah Muslim murni.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *