7 Fakta UNIFIL, Pasukan Penjaga Perdamaian Internasional di Lebanon yang Diserang Israel

7 Fakta UNIFIL, Pasukan Penjaga Perdamaian Internasional di Lebanon yang Diserang Israel

BEIRUT – Pasukan Transisi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) telah diserang oleh Israel, yang telah menginvasi Lebanon, menurut PBB. Hal ini kemudian menimbulkan intervensi dan kecaman keras dari Dewan Keamanan PBB.

“Dua penjaga perdamaian terluka pagi ini setelah tank Merkava (tentara Israel) menembaki menara observasi di markas UNIFIL di Nakura, langsung mengenai menara tersebut dan menjatuhkan mereka,” kata juru bicara UNIFIL.

Pada saat yang sama, Israel mengklaim bahwa “kehadiran militernya” di wilayah tersebut disebabkan oleh keterlibatannya dengan pejuang Hizbullah yang dekat dengan posisi PBB.

7 kebenaran UNIFIL

1. UNIFIL didirikan pada tahun 1978

UNIFIL adalah misi penjaga perdamaian yang didirikan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Maret 1978, beberapa hari setelah invasi Israel ke Lebanon.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan resolusi 425 dan 426, yang menyerukan Israel untuk menarik diri dari Lebanon. Mereka pun memutuskan untuk mencari UNIFIL.

2. Tujuan didirikannya UNIFIL

Berdasarkan perintah yang mengatur hal ini, UNIFIL dikirim ke Lebanon untuk melaksanakan tiga tugas: memastikan penarikan pasukan Israel, memulihkan perdamaian dan keamanan internasional, dan membantu pemerintah Lebanon memastikan kembalinya otoritas efektif di wilayah tersebut.

Karena UNIFIL terletak di Lebanon selatan, dekat perbatasan Israel, pasukan tersebut hadir di beberapa wilayah yang secara tradisional dikaitkan dengan kelompok kuat Hizbullah di Lebanon.

3. Bukan personel militer atau personel militer

Penjaga perdamaian bisa menjadi tentara di negaranya. Namun, mereka tidak berpartisipasi dalam operasi tempur dalam misi penjaga perdamaian.

Laporan Al Jazeera menyebutkan pasukan penjaga perdamaian harus tetap netral dan hanya bisa hadir dengan izin negara tempat mereka ditugaskan.

4. Memiliki lebih dari 10.000 tentara

UNIFIL memiliki lebih dari 10.000 penjaga perdamaian dari 50 negara. Organisasi ini juga memiliki sekitar 800 personel sipil di seluruh dunia. Berikut daftar peserta di masing-masing negara:

Indonesia 1231

Italia 1068

India 903

Nepal 876

Ghana 873

Malaysia 833

Spanyol 676

Prancis 673

Tiongkok 418

Irlandia 370

Republik Korea 294

Polandia 213

Finlandia 205

Kamboja 185

Serbia 182

Austria 165

Yunani 131

Sri Lanka 126

Tanzania 125

Bangladesh 120

Jerman 112

Turki 92

Salvador 52

Moldova 32

Brunei 29

Hongaria 15

Brasil 11

Malta 9

Republik Makedonia Utara 5

Mongolia 4

Argentina 3

Kenya 3

Latvia 3

Sierra Leone 3

Siprus 2

Guatemala 2

Zambia 2

Armenia 1

Inggris 1

Kolombia 1

Kroasia 1

Estonia 1

Filipina 1

Kazakstan 1

Malawi 1

Belanda 1

Peru 1

Qatar 1

Uruguay 1

5. Tempatnya adalah Lebanon

Penyebaran UNIFIL di Lebanon berada di wilayah selatan dari Sungai Litani hingga Jalur Biru. Garis biru adalah “perbatasan” PBB sepanjang 120 km antara Lebanon dan Israel.

Wilayah ini luasnya 1.060 kilometer persegi (409 mil persegi), dengan 50 posisi di seluruh wilayah. Pada saat yang sama, kantor pusatnya berada di Nakura di barat daya negara tersebut.

6. Lowongan UNIFIL

UNIFIL bekerja sesuai misinya, yaitu menjaga perdamaian di Jalur Biru, pihak berwenang Israel dan Lebanon wajib memberitahukan terlebih dahulu mengenai tindakan apa pun di wilayah tersebut.

UNIFIL juga terlibat dalam operasi keamanan rutin. Protokol-protokol ini membantu mereka memantau dan mengelola wilayah perbatasan yang sensitif dengan lebih baik.

7. Peran UNIFIL ketika Israel menginvasi Lebanon

Pada tahun 1982, Israel kembali menginvasi Lebanon, bergerak ke utara menuju Beirut dan menduduki seluruh wilayah selatan.

Hingga pendudukan berakhir pada tahun 1985, UNIFIL tetap berada di belakang garis Israel, peran mereka adalah melindungi masyarakat selatan dan memberikan bantuan kemanusiaan sedapat mungkin.

Pada tahun 2006, Israel kembali memasuki Lebanon selatan dalam perang selama sebulan melawan Hizbullah.

Saat itu, Resolusi PBB 1701 diadopsi untuk menyelesaikan konflik antara Hizbullah dan Israel, dengan harapan tercapainya gencatan senjata permanen di dekat zona demiliterisasi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *