NEW DELHI – Ada tujuh negara yang melarang hijab atau jilbab, tiga di antaranya merupakan negara mayoritas Muslim. Tentu ada alasan mengapa negara-negara tersebut melarang penggunaan pakaian tersebut.
Jilbab atau hijab identik dengan agama Islam karena ada perintah dalam agama tersebut yang mengharuskan perempuan menutup seluruh rambutnya karena merupakan bagian yang haram untuk diperlihatkan di depan umum.
Namun, beberapa negara berpendapat bahwa penggunaan pakaian ini mengganggu ketertiban dan karenanya dilarang. Kebanyakan negara-negara tersebut tidak melarangnya secara umum, melainkan hanya di lingkungan sekolah atau tempat kerja.
7 negara yang melarang hijab
1.India
India merupakan salah satu negara yang melarang penggunaan hijab. Larangan hijab di negara tersebut dimulai ketika pelajar Muslim di sebuah perguruan tinggi negeri di distrik Udupi Karnataka dilarang memasuki ruang kelas.
Hal ini mendorong Kementerian Pendidikan India menekankan adanya peraturan yang melarang penggunaan pakaian keagamaan dalam pendidikan. Larangan hijab di ruang kelas tidak bersifat nasional, tapi hanya di Karnataka.
2. Kanada
Kedua, Kanada, khususnya di provinsi Quebec, melarang pemakaian simbol agama oleh pejabat publik seperti polisi dan guru. Jadi tidak hanya hijab saja, tapi juga berbagai aksesoris keagamaan lainnya.
Pemerintah Quebec dapat membatasi simbol-simbol keagamaan seperti kippa Yahudi dan salib Kristen untuk dikenakan oleh pejabat pemerintah saat melayani masyarakat.
3. Perancis
Perancis merupakan negara dengan sejarah panjang isu sekularisme. Sejak abad ke-19, negara ini telah menerapkan undang-undang yang ketat mengenai penggunaan identitas agama di sekolah.
Selanjutnya pada tahun 2004, Perancis secara resmi mengeluarkan peraturan yang melarang penggunaan hijab dalam dunia pendidikan.
Selain itu, pada tahun 2010, negara berjuluk “Kota Mode” ini mengumumkan larangan penggunaan cadar di depan umum.
4.Austria
Sejak tahun 2019, Austria telah menerapkan larangan hijab bagi anak-anak hingga usia 10 tahun untuk mempromosikan kesetaraan gender.
Larangan tersebut juga bertujuan untuk mendorong integrasi sosial terkait adat istiadat setempat.
5. Tajikistan
Salah satu negara mayoritas Muslim yang menentang penggunaan hijab adalah Tajikistan. Padahal Tajikistan baru menerapkan peraturan pelarangan penggunaan hijab pada Juni 2024.
Larangan ini cukup mengejutkan karena negara Asia Tengah ini memiliki populasi Muslim sekitar 10 juta jiwa atau 97 persen penduduk Tajikistan beragama Islam.
Pemerintah Tajikistan menegaskan aturan baru tentang hijab merupakan langkah melindungi nilai-nilai budaya nasional.
6.Tunisia
Pada tahun 1981, berdasarkan peraturan pemerintah, perempuan dilarang mengenakan jilbab di sekolah dan di kantor pemerintah.
Presiden Tunisia saat itu, Zine El Abidine Ali, menganggap hijab sebagai pakaian kuno yang masuk ke negaranya tanpa diundang.
Pemerintah mengatakan penggunaan hijab dipengaruhi oleh ekstremis yang ingin menggunakan agama untuk tujuan politik.
7. Kazakstan
Negara lain yang melarang penggunaan hijab adalah Kazakhstan. Meski negara ini mayoritas beragama Islam, namun pemerintah Kazakh telah mengumumkan larangan mengenakan hijab di lembaga pendidikan.
Namun larangan ini hanya berlaku di sekolah. Jadi masyarakat masih diperbolehkan berhijab di negeri ini.