Arkeolog Temukan Fosil Burung Raksasa yang Pernah Menteror Bumi

Arkeolog Temukan Fosil Burung Raksasa yang Pernah Menteror Bumi

LONDON – Para ilmuwan baru-baru ini menemukan sisa-sisa burung raksasa raksasa yang terkubur di Gurun Tatacoa, Amerika Selatan, sehingga menarik perhatian pada predator kuat dalam keluarga Phorusrhacid.

Dalam sebuah studi baru, burung phorusracid pemakan daging raksasa ini, yang juga dikenal sebagai “burung yang mengerikan”, ditemukan sebagai salah satu predator paling mematikan di Bumi.

Menurut peneliti, burung terbang ini hidup di Amerika Selatan antara 60 juta hingga 2 juta tahun yang lalu.

Burung ini mencapai ketinggian 10 kaki dan memiliki paruh bengkok yang besar. Kakinya sangat kuat dan fit untuk berlari. Lingkungan didominasi oleh burung pemangsa, sambil berburu hewan berukuran kecil dan sedang.

Burung ini menggunakan paruhnya yang kuat untuk melancarkan serangan mematikan sambil berlari dengan kecepatan tinggi dan mengintai mangsanya.

Menurut beberapa ilmuwan, burung terkadang berburu secara berkelompok. Mereka memerintah selama jutaan tahun dan dikosongkan ketika dinosaurus punah.

Tulang kaki dari zaman Miosen, yang berasal dari sekitar 12 juta tahun yang lalu, menyimpan rahasia burung purba ini.

Profesor Madya Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins Dr. Siobhan Cooke mengatakan, ukuran tulang tersebut menunjukkan bahwa burung teror adalah burung terbesar yang diketahui dari spesies purba. Burung-burung ini dikatakan berukuran 5 hingga 20 persen lebih besar dari Phorusrhacids.

Di dalam tulang, para peneliti menemukan lubang dalam yang khas dari Phorusrhacids, serta gigi terkenal milik caiman prasejarah, Purussaurus.

“Mengingat besarnya buaya 12 juta tahun lalu, kami menduga teror burung mati karena luka-lukanya,” kata Dr. untuk memasak

Menurut para peneliti, burung modern berkaki panjang asli Amerika Selatan ini berkerabat jauh dengan Phorusrhacids.

“Ini adalah jenis ekosistem yang berbeda dibandingkan yang kita lihat di pra-koneksi Amerika Selatan dan Utara atau di belahan dunia lain,” kata Dr. untuk memasak

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *