Bansos PKH dan Sembako, KPM Nilai Penyaluran Pos Indonesia Semakin Bagus

Bansos PKH dan Sembako, KPM Nilai Penyaluran Pos Indonesia Semakin Bagus

BOIOLALI – Kementerian Sosial (Kemensos) akan menyalurkan kembali bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako pada September 2024. Penyaluran ini rutin disalurkan Kementerian Sosial melalui mitra setiap tiga bulan sekali.

Salah satu mitra distribusinya adalah PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND yang mendistribusikan di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Boiolali, Jawa Tengah. Direktur Eksekutif Cabang Indonesia Post Buivalali (KC), Ahmad Fazil menjelaskan, penyaluran PKH dan bantuan sembako Tahap III dialokasikan sama dengan Tahap I dan II, yakni kepada 17.345 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Guna menyempurnakan proses penyaluran bantuan sosial agar sampai ke tangan KPM tepat waktu, KC Boiolali Pošta melakukan beberapa persiapan sebelum menyalurkan PKH dan bantuan sembako, terutama terkait dengan data yang diterimanya dari Kementerian. kemudian dia memproses dan menyiapkan dokumennya sebelum disalurkan, yaitu DANOM yang akan menjadi bukti transfer dana ke KPM,” kata Ahmad dalam siaran persnya, Jumat (4/10).

Kemudian siapkan peta lokasi distribusi untuk master rencana partainya. “Persiapan lain selain kekuatan manusia.” Kami merencanakan berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. “Kami juga melakukan pemetaan masyarakat dan kebutuhan pengiriman door to door (tukang pos mengantar kesejahteraan rumah tangga KPM),” ujarnya.

Mekanisme penyaluran bansos yang dilaksanakan Boiolali KC Posta dibayarkan di kantor pos dan di pintu. KPM memiliki akses dari pintu ke pintu bagi mereka yang sakit, lanjut usia, atau cacat.

Dalam menjalankan amanah pemerintah untuk menyalurkan bansos kepada penerima manfaat, KC Bojolali selalu siap. Sebenarnya, kata Ahmed, tidak ada kendala berarti. Hanya ada satu hal yang cukup sulit yaitu tentang penggunaan aplikasi.

Di Bojolali banyak daerah yang sulit sinyal, sementara bantuan disalurkan secara digital. Semuanya terekam dalam sistem bernama PGC yang membutuhkan sinyal kuat. Banyak titik yang sinyalnya tidak bisa diakses sehingga sangat sulit, ada hal yang harus kita persiapkan dengan matang sebelum disalurkan,” jelasnya.

Kelancaran dan keberhasilan penyaluran bansos sampai ke tangan penerima tidak lepas dari peran sentral petugas pencairan. Sebagai pemimpin dalam penyaluran bantuan, tanggung jawab membayar pemilik bukanlah hal yang main-main.

“Ada banyak pasang surut selama saya menjadi manajer. Senangnya bisa berinteraksi dengan masyarakat, bisa mengetahui aktivitas masyarakat di Bojoli. Jika depresi dikaitkan dengan data. Terkadang informasi penerima berisi alamat yang ambigu. “Solusinya pertama-tama berkoordinasi dengan perangkat desa dan meminta mereka membantu saya memeriksa NIK penerima untuk mengetahui alamatnya,” kata Sanardi, petugas pencairan bansos di KC Boiolali.

Sejumlah narasumber KPMG mengaku sangat terbantu dengan hadirnya Pos Indonesia dalam pendistribusian bantuan. Karena suratnya bagus dan cepat. Begitu pula petugas pencairan yang mengantarkan bantuan ke rumah KPM juga sangat baik hati.

“Pendistribusian PKH di kantor pos sudah baik. Sistem antrian diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi konstruksi antrian. Pelayanan di kantor pos baik, cepat, tidak perlu antri lama. “Saya melihat lansia dan ibu hamil diprioritaskan,” kata Suji Parianto, KPM.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *