PADANG – Sebanyak 20 sineas asal Kota Padang, Sumatera Barat, mengikuti workshop Festival Film Bulanan (Fesbul) bertema Passion, Roots, dan Movement.
Workshop Fesbul ini bertujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan jaringan sineas di Indonesia. Khususnya di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dengan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Acara ini diadakan di Padang karena sutradara muda sangat berbakat di bidang perfilman.
Peserta berkesempatan untuk mengeksplorasi teknik dan teknik film dari berbagai sudut pandang. Workshop Lokus 9 ini fokus membahas penulisan skenario, penyutradaraan, dan produksi film.
Semuanya dibimbing langsung oleh mentor-mentor ahli di bidangnya masing-masing seperti produser bersama John Badalu Mathulathan, menulis bersama Mohammad Reza, dan menyutradarai bersama Andrea Nirmal.
“Workshop Fesbul ini seru sekali, kita bisa berdiskusi dengan guru-guru yang luar biasa,” kata Naya, salah satu peserta workshop Lokus 9 di Padang, dikutip Selasa (29/10/2024).
Workshop film Fesbul berlangsung selama 3 hari. Pada hari pertama, para peserta berkesempatan untuk mengutarakan idenya mengenai cerita, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para guru untuk memberikan informasi seputar pembuatan film.
Hari kedua dilanjutkan dengan sesi one on one mentoring dimana peserta dapat berkonsultasi langsung dengan mentor mengenai proyek filmnya.
Segala rencana yang telah dilakukan sedang disesuaikan dan masuknya informasi yang dapat lebih meningkatkan pekerjaan.
“Saya memiliki guru-guru terbaik yang saya ikuti, dan kemudian saya menerima pencerahan dari para guru. Pak Xoán, Pak Reza, Bu Nirmala. Meski saya sudah tua, artis tidak kadaluwarsa atau mati. Jadi boleh saja sudah tua, tapi tetap bisa bekerja di usia muda!” ujar peserta lainnya, Bambang Priyanto.
Pada hari terakhir, peserta mempresentasikan ide ceritanya setelah melalui proses pendampingan. Melalui lokakarya ini, peserta juga dapat berjejaring dan mendiskusikan kemungkinan kolaborasi di masa depan.
Lokakarya Film Fesbul memberikan kesempatan kepada dua proyek film pendek terbaik dari semua sektor untuk memasuki dunia komersial dan berpartisipasi dalam Festival Film Internasional 2025.
Melalui ajang ini diharapkan film-film lokal dapat berkembang dan melahirkan kolaborasi serta produksi berkualitas yang dapat dinikmati masyarakat luas.