JAKARTA – Teknisi mobil mantan presiden, Jongkie Sugiarto menceritakan pengalaman sulit saat diminta berhadapan dengan Soeharto yang merupakan presiden kedua RI.
Ia diminta menjelaskan penyebab mobil yang ditumpanginya mogok.
Jongkie mengaku takut saat ditanyai soal Soeharto usai kecelakaan mobil. Pasalnya saat itu, ia membawa pejabat pemerintah, Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew, saat berkunjung ke Indonesia.
Sekadar diketahui, Jongkie dan kawan-kawan kerap bepergian dengan mobil kepresidenan. Mobil yang ditumpanginya duduk di jok belakang, penuh dengan perkakas dan suku cadang khusus.
Saat itu Presiden Soeharto menerima Perdana Menteri Singapura lalu mengajaknya bermain golf di Bedugul. Seperti biasa, saya duduk di barisan belakang dan mengambil satu set perlengkapan dan suku cadang khusus, kata Jongkie kepada wartawan di Jakarta. momen. . Pertama.
“Saat mau ke Bedugul, pemudik tiba-tiba berhenti. Kita lihat, kita semua berangkat, Paspampres juga berangkat, semua lari ke mobil (Presiden). Ada yang bocor di bawah mobil (Presiden), aduh, apa ini? ? Saya juga bilang (ke Pak Harto) ‘Pak, mobilnya harus dipindahkan’,” lanjutnya.
Setelah diselidiki, ternyata pompa bahan bakarnya sudah tua dan rusak. Hal ini menyebabkan terhentinya proses penyaluran bahan bakar di ruang mesin sehingga menyebabkan mobil tidak dapat dihidupkan atau dihentikan.
Jongkie kemudian melapor ke asisten presiden untuk memastikan tidak ada kerusakan serius. Namun Jongkie diminta menemui Soeharto untuk melaporkan kejadian tersebut dengan benar.
“Saya lapor. Saya bawa selang gas (yang rusak). Dia (Pak Harto) pakai sepatu golf. Lalu saya bilang ke dia ‘Pak, selang ini rusak’. Dia paham teknologi.” , dia hanya berkata ‘Iya, mobil saya sudah diservis.’ Alhamdulillah saya tidak memarahinya,” kata Jongkie.
Jongkie tidak menyebutkan jenis mobil yang digunakan Soeharto saat itu. Namun pada masa kepemimpinannya, Soeharto menggunakan mobil Mercedes-Benz 500 SEL (W126) sebagai mobil dinasnya.