JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengakhiri kunjungan resmi ke Beijing, Tiongkok pada 12 November 2024. Kunjungan ini dilakukan atas undangan Presiden Tiongkok Xi Jinping, dengan tujuan untuk mempererat hubungan persahabatan berdasarkan program penting antara Indonesia dan Tiongkok.
Berdasarkan informasi yang ditulis KBRI, Presiden Prabowo tiba di Bandara Internasional Beijing pada 8 November 2024 pukul 18.30 WIB dan ratusan warga negara Indonesia (WNI) serta pelajar asal Indonesia dan Tiongkok. sangat ramah. . Presiden memulai jadwal kerjanya dengan bertemu dengan Ketua Kongres Nasional Zhao Leiji dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang di Aula Besar Rakyat.
Prabowo berkata: “Kunjungan ini menunjukkan bahwa kami sangat menghormati rakyat Tiongkok, dan kami berkomitmen untuk menjaga dan mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama kedua negara.”
Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memberikan penghormatan dengan meletakkan bunga di Tugu Pahlawan Rakyat RRT sebagai simbol persahabatan kedua negara.
Malam harinya, Presiden Xi Jinping menerima Presiden Prabowo di Balai Besar Rakyat. Upacara kenegaraan berlangsung sekitar pukul 16.30 waktu setempat dengan meriam kehormatan ditembakkan sebanyak 21 kali oleh penjaga yang berjejer di karpet merah. Dari sana, kedua pemimpin melanjutkan tur musik dan lagu kebangsaan serta memeriksa penjaga keamanan.
Usai upacara, Presiden Prabowo dan Presiden Xi melanjutkan diskusi praktis, dimana mereka membahas berbagai isu berdasarkan program penting dan peningkatan kerja sama kedua negara. Salah satu peristiwa penting dalam konferensi ini adalah penandatanganan beberapa perjanjian kerja sama, yang meliputi:
1. Kesepakatan persyaratan fisik ekspor benih kelapa yang baik dari Indonesia ke Tiongkok.
2. Pedoman keterampilan teknis untuk mendorong perikanan berkelanjutan.
3. Nota kesepahaman tentang penguatan kerja sama ekonomi negara.
4. Nota kesepahaman kerjasama pertambangan.
5. Perjanjian Kemitraan Penambangan.
6. Nota Kesepahaman Kerja Sama Sumber Daya Air.
7. Nota Kesepahaman tentang Harmonisasi Nilai.
Perjanjian tersebut diharapkan dapat mempererat hubungan Indonesia dan Tiongkok di berbagai bidang, mulai dari perdagangan hingga pengelolaan sumber daya alam.
Pada hari terakhir kunjungannya yakni 10 November, Presiden Prabowo menghadiri pertemuan bisnis antara Indonesia dan Tiongkok yang diselenggarakan oleh Komite Perdagangan dan Industri Indonesia (KIKT) dan KBRI Beijing. Forum tersebut bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara, dan menarik investasi Tiongkok ke Indonesia. Kali ini, Presiden Prabowo menyaksikan penandatanganan satu perjanjian senilai 10,07 miliar dolar AS setara 157,64 triliun. Perjanjian tersebut mencakup berbagai sektor, seperti energi terbarukan, transformasi digital, farmasi, otomotif, dan perawatan kesehatan.
Kunjungan resmi ini merupakan bukti kesediaan kedua negara untuk terus memperkuat hubungan persahabatan di berbagai bidang, ekonomi, perdagangan, serta kerja sama di bidang infrastruktur dan teknologi. Presiden Prabowo juga menegaskan, Indonesia bertekad untuk terus mengembangkan hubungan dengan Tiongkok sehingga berdampak positif terhadap permasalahan yang dihadapi dunia.
Kunjungan tersebut diakhiri dengan jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Presiden Xi Jinping untuk menghormati Presiden Prabowo. Setelah persiapan internasional, Presiden Prabowo meninggalkan Bandara Internasional Beijing pada 12 November pukul 14:40, untuk melanjutkan kunjungan diplomatiknya ke Washington, AS.