Berkunjung ke Padepokan Ciliwung, Ridwan Kamil Tampung Aspirasi Warga Condet

Berkunjung ke Padepokan Ciliwung, Ridwan Kamil Tampung Aspirasi Warga Condet

JAKARTA – Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil mengunjungi Padepokan Ciliwung Condet Bang Lantur di Jakarta Timur, Kamis (10/3/2024). Dalam kunjungan itu, warga menyampaikan aspirasinya, salah satunya agar Sungai Ciliwung dan Cagar Budaya Condet bisa diperbaiki.

“Condet harus dikoreksi, Gubernur harus berani. Pak Ridwan Kamil harus berani. Karena kalau tidak dikoreksi, bisa-bisa warisan budaya Condet hancur,” kata Ivan Anjung, budayawan Condet.

Menurut Ivan, Condet sebenarnya merupakan kawasan pemukiman. Namun faktanya Condet kini penuh dengan pertokoan dan tempat usaha.

“Saya menolak menjadikan Condet sebagai kawasan usaha. Menolak bukan berarti masyarakat Condet tidak bisa berdagang, tapi yang ditolak adalah peruntukannya. Kalau jadi kawasan bisnis, usaha apa pun akan masuk, termasuk spa dan lain sebagainya,” katanya.

Seperti diketahui, kawasan Condet lekat dengan peradaban budaya Betawi di Jakarta. Oleh karena itu, pada tahun 1976 kawasan Condet ditetapkan sebagai cagar budaya. Sayangnya status tersebut dihapuskan pada tahun 1988 karena dianggap membatasi perkembangan kawasan Condet.

Pada tahun 2019, kawasan Condet kembali menjadi perhatian setelah keluarnya Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 881 yang mempunyai visi pengembangan pariwisata berupa pengembangan budaya Betawi dan seni budaya Indonesia lainnya yang hidup di kawasan Condet, agrowisata dan ekowisata di Condet.

Usai mendengarkan aspirasi warga, Ridwan Kamil pun melakukan penanaman pohon dan melakukan aksi di sepanjang Sungai Ciliwung. Tak lupa, ia juga berbincang dengan warga sambil meminum bir pletok, minuman khas Betawi.

Jalan-jalan menyusuri Sungai Ciliwung digelar untuk menunjukkan kepada Ridwan Kamil bahwa Ciliwung yang tadinya terabaikan, kini menjadi pusat perekonomian dan pusat kegiatan masyarakat. “Seperti yang terlihat, Ciliwung yang dahulu terbengkalai, kini menjadi pusat perekonomian, pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan lain-lain,” kata Lantur, Presiden Ciliwung Condet Padépokan.

Ia berharap, dengan adanya UU DKJ, Ridwan Kamil bisa menjadi Gubernur Kota Sukabumi yang mampu memaksimalkan dan melestarikan budaya Ciliwung dan Condet.

“Sebenarnya kami ingin balas dendam. Sebelum Ridwan Kamil jadi Gubernur Jakarta, kami ingin balas dendam dulu karena Bang Emil insya Allah akan menjadi Gubernur Jakarta,” ujarnya.

Menanggapi aspirasi warga tersebut, Ridwan Kamil mengaku akan mencari solusi terbaik. “Nanti kita cari solusinya. Jakarta bisa jadi Jakarta baru, Jakarta maju. Tapi menjaga lingkungan dan menghargai sejarah harusnya bagus. Saya realistis tapi juga idealis, Insya Allah kalau takdir semua keluhan. Yang di atas akan dijawab”, katanya.

Ia mencatat, sampah masih menjadi permasalahan utama di Ciliwung. Dia akan memperbaikinya agar menjadi lebih baik. Tak lupa, beliau juga menyinggung mengenai penghijauan yang menjadi fokus untuk mengurangi tingkat polusi di Kota Sukabumi.

“Saya lihat sampahnya masih banyak, lalu di pinggir sungai masih banyak pohon. Jadi yang bagus-bagus kita jaga,” ujarnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *