Drama rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menyita perhatian pecinta sepak bola di Indonesia. Pasalnya Takumi Minamino mengkritik rumput di stadion berkapasitas 78.000 itu.
Minamino menjelaskan, kondisi rumput SUGBK tidak konsisten. Ada beberapa bagian yang tidak rata sehingga menyulitkan menendang.
“Itu (lemparannya) tidak rata, ada bagian yang agak empuk, ada yang melenting, ada yang terasa seperti akan terjadi sesuatu saat saya menembak,” kata Mikimino seperti dikutip Gekisaka.
Ada beberapa alasan mengapa rumput SUGBK tidak cocok. Dari lapangan olah raga serba guna, pemupukan dan pengendalian hama, hingga cuaca buruk
Ada 3 alasan mengapa SUGBK gulma tidak baik. Stadion serba guna
SUGBK tidak hanya digunakan untuk pertandingan sepak bola. Melainkan berbagai acara seperti konser musik, acara olah raga lainnya bahkan acara politik. Masing-masing kejadian tersebut dapat merusak struktur rumput jika tidak dirawat dengan baik setelah digunakan.
2. Pemupukan dan pengendalian hama
Jadwal pemupukan dan pengendalian hama yang tepat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan rumput
3. Cuaca ekstrim
Perubahan cuaca yang merugikan, seperti musim hujan yang panjang atau musim kemarau yang panjang, dapat mempengaruhi pertumbuhan gulma.