RADIO NEWS Akula, Kapal Selam Terbesar di Dunia yang Bikin Merinding

RADIO NEWS Akula, Kapal Selam Terbesar di Dunia yang Bikin Merinding

JAKARTA – Kapal selam nuklir kelas Typhoon (Akula) buatan Uni Soviet merupakan kapal selam terbesar di dunia.

Gelar ini disebabkan oleh perpindahan sekitar 25.000 ton atau 27.500 ton yang berlayar di Laut Barents di pantai Arktik Rusia pada bulan September 2001. Meluncurkan “Hiu”).

Berdasarkan laporan Kantor Berita Satelit, Rabu (25 September 2024), kapal selam tersebut merupakan kapal kargo terbesar di dunia dengan berat 23.200 ton di permukaan dan 48.000 ton di bawah air. Ukurannya yang besar diperlukan.

Akula dirancang untuk memenuhi kebutuhan kapal kelas Ohio AS dan telah dilengkapi dengan rudal R-39 20. Meskipun rudal ini memiliki jangkauan dan muatan yang lebih besar daripada rudal Trident-1 yang dibawa oleh kapal selam kelas Ohio, rudal ini juga lebih besar dan berat sehingga memerlukan kendaraan pengiriman yang lebih besar.

Kapal selam Akula memiliki panjang 172,8 meter dan lebar 23,3 meter, terdiri dari lima kabin terlindung, masing-masing dilindungi oleh cangkangnya sendiri. Tentu saja spesifikasi ini menjadi salah satu unsur untuk menjamin keawetan kapal selam tersebut.

Selain setiap kapal selam membawa 10 hulu ledak termonuklir MIRV yang mampu meluncurkan 20 rudal R-39, kapal tersebut juga dilengkapi dengan enam tabung peluncur torpedo 533 mm yang mampu meluncurkan torpedo dan rudal anti kapal selam.

Desain Akula memungkinkan kapal selam menembus permukaan es setebal 2,5 meter tanpa menimbulkan kerusakan. Dimensi dan dimensi rudal R-39 – panjang 16 meter, lebar 16 meter, dan berat 84 ton – masing-masing memerlukan pembangunan crane khusus yang mampu mengangkat senjata tersebut dan memuatnya ke kapal selam.

Sebuah kapal pengangkut khusus, Alexander Brykin, juga dibangun dengan derek seberat 125 ton untuk mengerahkan kembali rudal di laut jika terjadi perang nuklir, yang akan menghancurkan terminal kargo pelabuhan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *