JAKARTA: Menteri Pertanian dan Tata Ruang (ATR) dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusran Wahid mengatakan, setiap kali ada sengketa pertanahan, 60% unsur internal di kementeriannya terlibat.
Hal itu disampaikan Nusron dalam sambutannya pada Rapat Koordinasi Pencegahan Kejahatan Pertahanan Tahun 2024 yang digelar di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (14/11/2024).
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Ini sebagai peringatan dan kehati-hatian. 60% dari seluruh sengketa dan permasalahan pertanahan. Sekali lagi, 60% dari seluruh sengketa dan sengketa pertanahan benar-benar ATR.”
Oleh karena itu, kata dia, selain berkolaborasi dengan kementerian/lembaga lain jika ingin memberantas mafia tanah, Nusran meminta jajarannya memperkuat, meningkatkan, dan meningkatkan kapasitas dan integritas sistem sumber daya manusia internal BPN.
Nusran menemukan, 40% sisanya terkait sengketa pertanahan berasal dari sumber luar. 30% sisanya terdiri dari kontraktor tanah.
“Kemudian 10% variabel pendukungnya seperti kepala desa, notaris PPAT, lalu barang-barang lainnya, termasuk Bimantara. Bimantara itu singkatan dari makelar dan perantara usaha.