JAKARTA – Menteri Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Andi Amran menyebut Sulaiman bisa menjadi menteri terbaik atau menteri terbaik Kementerian Pertanian, apalagi untuk menjadikan Indonesia negara terkuat di dunia, khususnya di sektor pertanian. .
Hal tersebut diungkapkan Profesor Rohmin Dahuri, Anggota Komisi IV DPR RI, pada rapat kerja pertama dengan pejabat Kementerian Pertanian di Gedung Parlemen Jakarta.
Rohmin, Selasa (11/5/2024), mengatakan, “Kalau saya baca biografi dan gaya hidup Anda sebelumnya, Anda berpotensi menjadi Menteri Pertanian terbaik.”
Rohmin mengatakan, Mentan Amra merupakan menteri yang bersih sekaligus ikhlas terhadap pembangunan pertanian nasional. Oleh karena itu, DXR siap melakukan backup lengkap terhadap berbagai program yang berjalan.
“Pak, sebagai orang yang beragama jangan ikut mafia karena hidup bukan hanya urusan dunia tapi juga akhirat pak. “Karena penelitian saya menunjukkan 80 persen impor berasal dari mafia pangan yang untung 1.000 hingga 2.000 per kilogram,” ujarnya.
Terakhir, Rohmin meyakini swasembada yang tengah diupayakan Menteri Pertanian melalui optimalisasi lahan sawah dan lahan basah, bisa sukses sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto, yakni swasembada dalam jangka pendek.
“Saya sangat yakin hal itu bisa terjadi karena beliau sangat antusias dalam pidato pengukuhannya dan taruhan empat tahun ke depan Pak Prabowo tidak bisa mengikuti pemilu Jokowi, yakni. H. Jaga dirimu baik-baik,” katanya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan program swasembada harus segera dilaksanakan. Salah satunya adalah kerja sama semua pihak, termasuk jajaran kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Sekarang kita akan mewujudkan visi Presiden tentang swasembada pangan menuju Indonesia emas. “Dan hal ini tercermin dalam 17 program nasional, salah satunya terkait pertanian.”
Dalam konteks ini, Mentan menargetkan pelaksanaan lima program strategis Kementerian Pertanian secara komprehensif. Pertama program swasembada susu nasional, kedua program pengembangan komoditas ekspor, dan ketiga program peningkatan produksi susu untuk pangan bergizi.
“Keempat, program kebun pangan kaya nutrisi harus diperkuat dan kelima, program kemandirian energi B-50,” ujarnya.