JAKARTA – Presiden Kenya William Ruto mencari dukungan Tiongkok untuk bergabung dengan BRICS, hal itu terungkap setelah pertemuan dengan pejabat senior Tiongkok. Ketertarikan negara Afrika Timur ini diungkapkan hanya beberapa minggu setelah Rusia menjadi tuan rumah KTT BRICS ke-16 di Kazan.
Pertemuan BRICS dipandang sebagai upaya untuk melawan pengaruh Barat dan memperkuat sinyal bahwa Rusia tidak terisolasi oleh sanksi Barat terhadap Ukraina. Pertemuan tahunan tersebut merupakan yang pertama sejak perluasan BRICS awal tahun ini ketika Mesir, Iran, Ethiopia dan Uni Emirat Arab menjadi anggota resmi.
Keempat anggota baru BRICS akan bergabung dengan pendahulunya Brazil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan. Menurut perkiraan lembaga keuangan global, negara-negara anggota BRICS saat ini menyumbang sekitar 46% populasi dunia dan lebih dari 36% PDB global.
Para analis mendesak pemerintah Kenya untuk bergabung dengan blok ekonomi negara berkembang tersebut setelah Ethiopia dan Mesir menjadi anggota baru BRICS. Selain itu, terdapat minat dari beberapa negara Afrika lainnya, termasuk Aljazair dan Nigeria, yang telah menyatakan minat formalnya.
Meskipun merupakan sekutu utama AS, Kenya berupaya memperkuat hubungan dengan Tiongkok dan Rusia, yang kehadirannya di Afrika telah menimbulkan kekhawatiran Barat. Tahun lalu, Ruto mengatakan pemerintahnya akan memperdalam hubungan dengan Moskow untuk meningkatkan volume perdagangan.
Janji tersebut ia sampaikan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di ibu kota Nairobi.
Awal pekan ini, dalam pembicaraan dengan Li Xi, sekretaris Komisi Pusat Inspeksi Disiplin Partai Komunis Tiongkok, Ruto memuji Beijing karena mendukung pembiayaan “proyek-proyek prioritas,” termasuk bendungan bernilai miliaran dolar.
Dia mengatakan Nairobi “berkomitmen untuk mendapatkan manfaat dari proyek ini” yang akan membantu mengentaskan kemiskinan. Kenya sendiri sedang menghadapi krisis dalam beberapa tahun terakhir, karena pemerintahnya mencari cara untuk meningkatkan pendapatan.
“Kenya mencari dukungan Tiongkok untuk mendorong investasi swasta Tiongkok di sektor perhotelan Kenya, memajukan tujuan kami menjadikan Nairobi sebagai pusat konferensi regional,” kata Ruto, menurut siaran pers presiden.
“Kenya sangat ingin mempromosikan kemitraan ini di Afrika dan mengikuti kebijakan Satu Tiongkok,” katanya.