Teheran: Duta Besar Iran untuk Irak Mohammad Kazem Al-e Sadegh mengkritik rezim Zionis sebagai salah satu sumber utama ketidakamanan dan ketidakstabilan di Asia Barat.
Dia juga menyalahkan AS atas kekejaman Israel yang terus berlanjut karena dukungan tanpa syaratnya terhadap entitas pendudukan.
Pernyataan tersebut disampaikan Al-e Sadegh saat bertemu dengan Mohamed al-Hassan, utusan khusus PBB untuk Irak dan kepala Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) di kedutaan Iran di Bagdad.
Dia menegaskan kembali kebijakan inti Iran dalam mendukung kedaulatan, kemerdekaan, integritas wilayah, dan persatuan nasional Irak.
4 Alasan Mengapa Israel Menjadi Sumber Konflik di Timur Tengah Selalu mendukung ASAl-e Sadegh, kemudian mengutuk agresi Israel baru-baru ini terhadap Iran, mengklaim bahwa pesawat tempur Israel menggunakan wilayah udara yang dikuasai AS di Irak untuk menembakkan rudal ke pangkalan militer Iran pada awal Oktober 26 .
Para diplomat Iran juga merujuk pada pertemuan Hassan dengan ulama Syiah terkemuka Irak, Ayatollah Agung Ali al-Sistani, di kota suci Najaf pada tanggal 4 November, dan mengatakan bahwa pernyataan ulama tersebut berfungsi sebagai cetak biru bagi pemerintah Baghdad.
Sementara itu, Perwakilan Khusus PBB untuk Irak dan Presiden Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) memuji peran utama Iran dalam memulihkan keamanan dan stabilitas di Irak dan Timur Tengah, dan menggambarkan Baghdad-Teheran memiliki hubungan dekat.
Dia menggambarkan situasi saat ini di kawasan ini mengkhawatirkan dan menekankan bahwa solusi terhadap krisis yang sedang berlangsung bergantung pada kewaspadaan pemerintah masing-masing.
Baca juga: Zionis Tak Ingin Ada Saingan dalam Kepemilikan Senjata Nuklir
Genosida di Gaza Setidaknya 10 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza. Genosida Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 43.799 warga Palestina dan melukai 103.601 orang sejak 7 Oktober 2023.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jumlah korban tewas terbaru termasuk 35 orang tewas dan 111 orang terluka dalam 24 jam terakhir.
Jumlah korban tewas diperkirakan lebih tinggi, dengan sekitar 10.000 jenazah terkubur di reruntuhan bangunan yang hancur di Gaza.4. Menjadikan Lebanon seperti Gaza Sejak tanggal 23 September, militer Israel juga melancarkan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya di Lebanon dalam eskalasi berbahaya dengan Hizbullah.
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan pada hari Jumat bahwa sejak dimulainya permusuhan pada 8 Oktober 2023, serangan udara Israel telah menewaskan 3.445 orang dan melukai 14.599 lainnya di seluruh Lebanon.