Fenomena Alam Ini Picu Terbentuknya Lubang Terdalam di Samudra Hindia

Fenomena Alam Ini Picu Terbentuknya Lubang Terdalam di Samudra Hindia

LONDON – Medan gravitasi bumi berbentuk melengkung. Takik ini dikenal sebagai “sumur gravitasi” di Samudera Hindia. Dan itu adalah lubang yang dalam di medan gravitasi bumi.

Baca selengkapnya – Keajaiban gravitasi bumi membengkokkan jalur asteroid yang mengancam umat manusia.

Permukaan laut di lingkaran ini 348 kaki lebih rendah dibandingkan tempat lain di Bumi, yang disebabkan oleh anomali gravitasi. Dalam hal ini gravitasi sangat lemah.

Meski ditemukan pada tahun 1948, tidak ada yang mengetahui siapa yang menciptakannya, namun pada tahun 2023 sebuah penelitian yang mencoba memahami asal usulnya menghasilkan penemuan yang mengejutkan.

Temuan ini menunjukkan bahwa pernah ada samudra purba bernama Tethys antara Laurasia dan Gondwana, yang keruntuhannya menciptakan sumur gravitasi di Samudera Hindia.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Geophysical Research Letters menunjukkan lubang tersebut memiliki luas lebih dari 3,1 juta kilometer persegi. dan 1.200 km di barat daya India.

Para peneliti telah memodelkan pergerakan mantel bumi dan lempeng tektonik selama 140 juta tahun terakhir. Dan menyajikan beberapa skenario.

Tethys tenggelam bersama sebagian kerak bumi ketika Gondwana pecah 180 juta tahun lalu. Kerak bumi bergerak ke bawah lempeng Eurasia. Ketika ini terjadi, sisa-sisa kerak bumi yang hancur akan tenggelam lebih dalam ke dalam mantel.

Sekitar 20 juta tahun yang lalu, pecahan-pecahan ini menggantikan material padat yang membentuk “gumpalan Afrika” setelah mencapai dasar mantel.

Gumpalan ini tertahan di bawah benua Afrika. Dan penurunan tersebut disebabkan oleh kuarsa yang 100 kali lebih banyak daripada Gunung Everest.

Ketika awan magma yang kurang padat naik menggantikan magma, massa keseluruhan wilayah tersebut berkurang dan gravitasi melemah.

Namun temuan ini masih didukung oleh data seismik yang membantu menentukan keberadaan gumpalan dengan kepadatan rendah di bawah lubang. Beberapa gumpalan serupa diyakini ada di magma bumi. Bahkan seharusnya tidak ada.

Bahkan Mars dilaporkan memiliki gumpalan serupa di bawah permukaannya. Memahami apa yang terjadi di bawah permukaan bumi diharapkan para ilmuwan dapat mempelajari lebih lanjut tentang Planet Merah.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *