PAUD Holistik Integratif Jadi Investasi Strategis untuk Masa Depan Bangsa

PAUD Holistik Integratif Jadi Investasi Strategis untuk Masa Depan Bangsa

JAKARTA – Tanoto Foundation mendukung komitmen politik program Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Terpadu (PAUD HI) di Indonesia. Selanjutnya, usia 1-5 tahun merupakan momen dimana otak berkembang paling pesat.

Baca juga: Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini Harus Menanamkan Karakter Disiplin dan Mandiri pada Anak

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menegaskan, pemerintah saat ini sedang menyusun kebijakan pembangunan jangka menengah tahun 2025-2029, dengan pembinaan anak usia dini sebagai salah satu prioritas utama. Hal ini diumumkan Menteri PPPA pada simposium internasional Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Terpadu (PAUD-HI).

Penerapan PAUD holistik integratif (PAUD HI) di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat. Program ini dimulai pada tahun 2008 dengan diluncurkannya Strategi Nasional PAUD HI oleh Bappenas, yang kemudian diperkuat dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 60 Tahun 2013.

Baca juga: UNICEF mendesak pemangku kepentingan untuk memberikan lebih banyak dukungan dan investasi kepada PAUD

Pada tahun 2019 telah disusun Rencana Aksi Nasional (RAN) PAUD HI 2019-2024. menandakan adanya pengalihan koordinasi program ini dari Bappenas ke Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Saat ini pemerintah bersama kementerian/lembaga terkait (K/L) sedang menyusun rancangan RAN PAUD HI tahap kedua periode 2025-2029. yang akan menjadi pedoman tindakan di tingkat pusat dan daerah.

“Kami berharap simposium ini dapat memberikan masukan terhadap RAN PAUD HI agar lebih baik lagi sesuai standar internasional dan nasional,” kata Menteri PPPA, melalui siaran pers yang dikutip, Jumat (22/11/2024).

Menteri PPPA menyampaikan berbagai kajian ilmu saraf dan perilaku menunjukkan bahwa intervensi pada anak usia dini dapat memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan produktivitas sumber daya manusia.

Oleh karena itu, PAUD HI dianggap sebagai investasi strategis bagi masa depan bangsa. Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan berperan penting dalam mengkoordinasikan pelayanan terpadu lintas sektor untuk memenuhi kebutuhan anak usia dini secara holistik.

Kerangka Global WHO, UNICEF dan Bank Dunia yang diluncurkan pada tahun 2018 merupakan panduan bagi Indonesia untuk memperkuat implementasi PAUD HI. Kerangka ini mencakup lima kegiatan strategis yaitu kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan dan perlindungan yang menjadi landasan utama pengembangan program layanan anak usia dini.

“Pada rentang usia PAUD HI yang dimulai dari usia 0-6 tahun, Pemerintah memberikan prioritas pada penguatan layanan keluarga bagi anak di bawah 4 tahun dan penguatan layanan pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. “Komitmen pemerintah terhadap wajib belajar 13 tahun, termasuk satu tahun pendidikan prasekolah, sangat penting untuk meningkatkan kualitas layanan PAUD HI,” kata Menteri PPPA.

Menteri PPPA juga mengucapkan terima kasih kepada Tanoto Foundation yang telah menginisiasi kegiatan ini, serta kepada Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Bappenas yang telah mendukung terselenggaranya simposium ini. Menurutnya, acara ini merupakan momen penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi internasional untuk mendukung tumbuh kembang anak secara interaktif dan integral.

“Kami berharap simposium ini dapat menghasilkan ide dan strategi yang memperkuat layanan PAUD HI, secara nasional dan internasional. “Kami berharap simposium ini menjadi titik awal sinergi dan kerja sama yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas layanan PAUD HI dan mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045,” pungkas Menteri PPPA.

Ketua Tonoto Foundation Inge Kusuma menekankan pentingnya investasi pada pendidikan dan pengasuhan anak usia dini sebagai kunci membangun sumber daya manusia terbaik di Indonesia. Ditegaskannya, masa emas tumbuh kembang anak adalah usia 0-5 tahun. Pada masa ini, otak anak berkembang pesat, hingga 80% pada tiga tahun pertama.

“Pengasuhan dan pendidikan yang berkualitas adalah hak dasar setiap anak. Ini merupakan langkah strategis untuk memutus siklus kemiskinan dan menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan. PAUD bertujuan untuk mendukung kebijakan dan layanan PAUD di Indonesia. Melalui kerjasama ini, kami berharap seluruh anak Indonesia akan mampu tumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Simposium ini juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas staf PAUD dan alokasi sumber daya yang tepat sebagai bagian dari upaya bersama untuk menciptakan generasi Indonesia yang cerdas, sehat, dan kompetitif.

Berinvestasi pada anak usia dini merupakan warisan terbaik bagi generasi mendatang. Simposium ini menjadi momen penting untuk menumbuhkan komitmen kolektif dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan anak usia dini.

Tahun ini, Tanoto Foundation bermitra dengan pemerintah dan berbagai pihak untuk menginisiasi pembentukan Dewan Pembinaan Anak Usia Dini atau Dewan PAUD di Indonesia.

“Dewan ini fokus pada lima pilar yaitu penelitian, pendidikan, pengabdian politik, pendidikan masyarakat dan peningkatan kapasitas tenaga PAUD. “Dalam melengkapi ekosistem ini, kami juga telah membentuk komunitas organisasi mitra pembangunan yang menyatukan sumber daya untuk mendukung misi Dewan PAUD,” ujarnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *