JAKARTA – Sepuluh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai berhasil menerapkan pendekatan pembangunan yang disebut Indonesia-sentris.
Pendekatan baru ini berdampak langsung kepada masyarakat di berbagai daerah dan menjadi penyebab utama tingginya kepuasan masyarakat terhadap Jokowi, yang tercatat sebesar 75,6% pada survei Litbang Kompas terakhir pada Juni 2024.
Prabu Revolution, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kmenkominfo), mengatakan kunci utama di balik tingginya apresiasi masyarakat terhadap Jokowi adalah pemerataan pembangunan dan kedekatannya dengan rakyat.
Saya melihat bagaimana Jokowi turun langsung ke masyarakat dan respon masyarakat yang luar biasa, misalnya di NTT, ribuan orang mengucapkan terima kasih atas kebijakan yang secara langsung menguntungkan mereka, ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat. . 9 (FMB9) yang mengangkat topik “Indonesia Unggulan Satu Dekade, Puas Lebih dari 70% Penontonnya” dibahas pada Jumat (04-10-2024).
Prabu melanjutkan, keputusan Jokowi yang fokus pada pembangunan di daerah pinggiran menunjukkan komitmennya terhadap pemerataan pembangunan.
Dengan konsep membangun dari pinggiran, yang disebut pendekatan Indonesia-sentris, mengutamakan pemerataan pembangunan di daerah-daerah terpencil, berbeda dengan model Jawa-sentris yang sebelumnya dominan. Hal ini tidak hanya akan mengatasi permasalahan infrastruktur yang telah lama terabaikan, namun juga meningkatkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Misalnya, keberadaan jalan tol di wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua membuka akses perdagangan dan mobilitas penduduk yang luas.
Meskipun kebijakan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi risiko perlambatan ekonomi, strategi pemerintahan Jokowi telah membuktikan kemampuannya dalam mengelola pertumbuhan ekonomi dengan cara yang menjaganya tetap stabil. “Pertumbuhan ekonomi tetap terjaga pada rata-rata 5% meskipun lingkungan politik dan ekonomi global tidak menentu pasca pandemi Covid-19,” ujarnya.
Selain itu, transformasi digital menjadi bagian integral dari kebijakan pembangunan Jokowi. Kecepatan akses internet saat ini meningkat signifikan menjadi 25 Mbps yang awalnya hanya 2,4 Mbps sepuluh tahun lalu.
Transformasi digital ini akan memberikan dampak positif langsung pada sektor pendidikan, komunikasi, dan perekonomian. Hal ini akan memungkinkan masyarakat di seluruh Indonesia untuk menikmati manfaat digitalisasi secara setara.
Tak hanya itu, kebijakan yang tidak populer namun bermanfaat dalam jangka panjang seperti subsidi BBM dan bantuan sosial juga berkontribusi besar terhadap kepuasan terhadap Jokowi.
