JAKARTA – Penemuan terbaru artefak giok Zaman Batu 100 di situs arkeologi Yuanbaoshan di Kota Chifeng diyakini mengungkap awal mula peradaban Tiongkok.
Di antara peninggalan yang ditemukan di wilayah Mongolia Dalam terdapat tiga naga giok berwarna-warni, dengan ukuran berbeda, masing-masing berusia lebih dari 5.000 tahun.
Salah satu naga giok, seukuran telapak tangan dan berwarna hijau zamrud, adalah spesies terbesar yang ditemukan di Tiongkok utara.
Menurut kantor berita Xinhua, naga berkepala babi ini sangat berbeda dengan penggambaran makhluk legendaris di zaman modern. Mereka terkait dengan budaya Hongshan Zaman Batu yang pernah berkembang di Mongolia Dalam dan provinsi tetangganya, Liaoning dan Hebei.
Kebudayaan kuno ini terkenal dengan pembuatan beberapa benda giok pertama di dunia, khususnya sebagai bagian dari ritual penguburannya.
“Beragamnya benda giok yang ditemukan mengisi celah penting dalam pemahaman kita tentang penggunaan batu giok oleh peradaban kuno ini,” kata Sun Jinsong, direktur Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Mongolia Dalam, seperti dilansir The Independent pada Kamis (10/1). 10). /2024).
Sisa-sisa manusia dan tembikar yang ditemukan di situs tersebut menunjukkan bahwa benda-benda tersebut milik budaya Hongshan. Lebih dari 1.100 situs budaya Hongshan telah digali sejauh ini, terutama di sekitar tenggara Mongolia Dalam dan barat Liaoning.
Gundukan yang ditemukan selama penggalian terakhir ini adalah yang terbesar yang pernah ditemukan di Mongolia Dalam terkait dengan budaya Hongshan.
Situs budaya ini juga memberikan beberapa contoh awal seni feng shui Tiongkok, yang menggunakan astronomi untuk menemukan hubungan antara manusia dan alam semesta.
Salah satu peninggalan yang ditemukan selama penggalian terakhir adalah hiasan kepala batu giok yang menyerupai barang-barang yang dibuat oleh budaya jauh lainnya di tempat yang sekarang menjadi provinsi Anhui. Para arkeolog menduga mungkin terjadi pertukaran jarak jauh antara kedua populasi tersebut.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa penghuni budaya kuno ini mungkin pindah ke selatan karena wilayah tersebut menjadi gurun akibat perubahan iklim sekitar 4.000 tahun yang lalu. Kebudayaan Hongshan, menurut banyak ahli, mempunyai pengaruh terhadap perkembangan peradaban awal Tiongkok.