JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin memasuki sepuluh tahun. Banyak kemajuan yang dirasakan di berbagai sektor, termasuk olahraga.
Kemajuan di bidang olahraga nyatanya tidak hanya dirasakan pada cabang olahraga non-disabilitas saja, melainkan juga pada cabang olahraga penyandang disabilitas, seperti disampaikan Dirjen NPC Indonesia Senny Marbun.
Ia mengapresiasi kepedulian pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Jokowi yang terus memberikan dukungan penuh kepada para atlet Tanah Air.
Dukungan tersebut mampu meningkatkan motivasi seluruh atlet penyandang disabilitas untuk terus mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, termasuk ASEAN Para Games atau Paralimpiade.
Terima kasih kepada Presiden dan pemerintah yang sudah peduli terhadap penyandang disabilitas. Atlet kita berupaya keras menambah medali emas. Kita harus mengharumkan nama Indonesia, kata Senny Marbun.
Padahal, baru pada era Presiden Jokowi, besaran bonus bagi atlet peraih medali Paralimpiade sama dengan atlet non-disabilitas Olimpiade.
Di pentas Asia Tenggara, Indonesia menorehkan prestasi gemilang pada ASEAN Para Games 2023 yang digelar di Kamboja. Tim Merah Putih berhasil menjadi juara umum dengan koleksi 401 medali yang meliputi 159 emas, 148 perak, dan 94 perunggu.
Selain itu, prestasi tim Indonesia di Kamboja pun semakin lengkap dengan total 15 rekor yang dipecahkan, di antaranya 11 rekor renang dan 4 rekor angkat besi.
Hasil tersebut sekaligus mengantarkan Indonesia meraih gelar juara umum sebanyak tiga kali berturut-turut, setelah sebelumnya meraih gelar juara di Malaysia (2017) dengan total perolehan 251 medali yang meliputi 126 emas, 75 perak, dan 50 perunggu.
Gelar juara umum kembali terulang saat Indonesia menjadi tuan rumah pada tahun 2022, dimana tim Merah Putih mampu meraih total 425 medali dengan rincian 175 emas, 144 d perak, dan 106 perunggu.
Selain itu, ASEAN Para Games 2022 juga merupakan upaya untuk mengangkat semangat kesetaraan, integrasi, dan produktivitas tanpa perbedaan.
Salah satu bentuk kesetaraan tersebut adalah pemberian hadiah yang sama dengan yang diraih para atlet di SEA Games yang terus dilakukan Presiden Joko Widodo hingga saat ini.
Prestasi tersebut tak lepas dari peran Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo. Ia menaruh perhatian besar pada bakat atlet penyandang disabilitas.
“Indonesia kembali meraih gelar juara umum. Suatu kebanggaan dan tentunya kita sangat senang Indonesia berhasil meraih gelar tersebut untuk ketiga kalinya secara berturut-turut,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo. . (10/6/2026)
Yang penting edisi ini mendapat medali terbanyak sementara kita bukan tuan rumah, ceritanya. Bahkan untuk medali perak dan perunggu pun demikian.
Menpora Dito juga mengatakan, hasil yang diraih Indonesia saat pertama kali menjadi tuan rumah pada tahun 2011 juga terus memacu semangat seluruh atlet dan membangkitkan semangat hingga mampu mencatatkan tiga gelar juara berturut-turut di klasifikasi umum.
Menpora Dito juga mengatakan, ajang Peparnas juga menjadi wadah para atlet untuk menunjukkan kualitasnya. Mereka yang bertanding jelas berpeluang mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas).
Kedepannya tidak menutup kemungkinan atlet-atlet yang mampu bersaing menjadi wakil Indonesia di kancah dunia.
“Tentunya tujuan kita adalah bagaimana tim sepak bola Indonesia mampu bersaing di Asia bahkan global, seperti di Paralimpiade,” kata Menpora Dito.
Saat itu, CDM Indonesia Andi Herman menambahkan, hasil keseluruhan kejuaraan musim ini merupakan hasil kerja keras para atlet sejak Pelatnas berlangsung.
Dengan tekad yang kuat untuk kembali mempertahankan gelar juara umum, seluruh elemen baik atlet, pelatih, dan pelatih didukung untuk mencapai hasil tersebut.
“Hasilnya menjadi kebanggaan bersama dan menjadi kisah pencapaian yang memecahkan rekor,” jelas Andi Herman.
“Antusiasme para atlet menjadi inspirasi bagi kita semua. Kami ucapkan terima kasih atas perjuangannya semua,” ujarnya.