GAZA – Kelompok militan Palestina Hamas menyerukan negara-negara Arab dan Islam untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan genosida Israel di Gaza. Hal ini bertepatan dengan konferensi negara-negara Arab dan Islam di Riyadh.
Seruan itu muncul tak lama setelah serangan Israel terhadap sebuah rumah di Jabalia, Gaza utara, yang menewaskan sedikitnya 36 warga sipil, termasuk 15 anak-anak.
“Genosida yang dilakukan Israel, perang penghancuran, kelaparan, dan pelanggaran luas terhadap semua nilai, hukum, dan prinsip membuat para pemimpin Arab dan Islam menghadapi kebutuhan mendesak untuk mengambil tanggung jawab menghentikan kejahatan ini,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan untuk itu,” katanya.
Hamas menuduh pasukan Israel melakukan pembersihan etnis di Gaza utara “di tengah pengepungan besar-besaran, kelaparan yang terus berlanjut, dan penghancuran semua kebutuhan hidup, termasuk rumah sakit.”
Hamas juga meminta semua badan PBB untuk segera melakukan intervensi “untuk menghentikan pembantaian ribuan keluarga di Gaza utara dan meminta pertanggungjawaban penjahat perang Israel atas kejahatan mereka terhadap kemanusiaan.” Baca: Kuwait, UEA menyerukan pembebasan di Lebanon, Gaza di tengah serangan Israel
Pasukan Israel telah melakukan serangan mematikan di Gaza utara sejak 5 Oktober untuk mencegah Hamas berkumpul kembali di tengah pengepungan wilayah tersebut.
Namun, Palestina menuduh Israel menduduki wilayah tersebut dan mengusir paksa warganya.
Sejak itu, militer Israel tidak diizinkan mengirimkan bantuan kemanusiaan apa pun, termasuk makanan, obat-obatan atau bahan bakar, ke wilayah tersebut, sehingga banyak warga berisiko kelaparan.
Israel telah melakukan serangan mematikan di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Serangan ini menewaskan lebih dari 43.600 korban dan membuat wilayah tersebut hampir tidak bisa dihuni.
Israel menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya dalam blokade tersebut.