GARUT – Nama Bripka Poppy Puspasari mungkin terdengar asing di telinga sebagian orang. Polisi tampan (Polwan) ini menarik perhatian beberapa tahun lalu saat menyamar sebagai Layanan Prostitusi (PSK) di Bali untuk membubarkan jaringan perdagangan manusia.
Karir sebagai polisi menuntut seseorang untuk selalu siap menjalankan tugasnya dalam kondisi apapun. Hal serupa juga ditunjukkan oleh seorang polisi bernama Poppy Puspasari.
Selama bekerja di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Bareskrim Polres Garut, ia pernah menjalani pekerjaan berat. Tak hanya menangkap penjahat, Poppy mendapat tugas menyamar sebagai Pekerja Seks Profesional (PSK) di Bali untuk memburu PSK.
Kisah Bripka Poppy Puspasari Kisah Bripka Poppy terungkap langsung dalam wawancara dengan iNews. Video ini masih bisa disaksikan di channel YouTube resmi iNews bertajuk “Totalitas!! Brigadir Poppy Menyamar Sebagai PSK untuk Membongkar Sindikat Prostitusi – Laporan Eksklusif 21/03”.
Singkat cerita, ceritanya terjadi pada tahun 2018. Saat itu, Poppy diberi pekerjaan menyamar sebagai PSK di Bali untuk mengungkap praktik perdagangan manusia yang menyasar warga Garut.
Pekerjaan ini dimulai dengan pelaporan publik mengenai dugaan perdagangan manusia. Laporan menyebutkan bahwa korban dalam kasus tersebut dikirim dari Garut ke Bali.
Poppy dan rekan-rekannya harus menyelidiki area yang mencurigakan. Anehnya, ia harus menyamar menjadi Pekerja Komersial (PSK).
Saat ditanya tentang penyamarannya, Poppy mengaku pernah berpura-pura menjadi pelacur. Sebab, tim bekerja cepat dan cepat menyelesaikan kasus sekaligus menangkap tersangka.
“Iya, saya melakukannya hanya sekali, saya di sana sekitar 1-2 jam,” kata Poppy saat diwawancara, dikutip Selasa (12/11/2024).
Saat ditanya mengenai teknik penyamarannya, Poppy tak banyak membeberkan selain menggunakan nama samaran. Namun, ia menegaskan timnya harus bertindak cepat setelah mendapat informasi yang benar sehingga misi tersebut tidak memakan waktu lama.
Poppy pun membeberkan kondisi korban yang merasa tertekan sebelum sampai di sana. Korban langsung berbohong saat Poppy mengungkap dirinya sebagai anggota polisi.
Saat ditanya soal rasa takutnya menjadikan informasi tersebut berbahaya, Poppy mengaku takut. Namun, dia mengatakan ketakutannya tidak sama dengan perasaan para korban.
“Ada rasa takut, tapi saya pikir ketakutan saya lebih bergaung dengan korban yang ada di sana. Saya lebih memikirkan perasaan korban.” kata Poppy.
Selain itu, Poppy mengaku tidak menemui kesulitan berarti selama bersembunyi. Hal ini berkat dukungan tim lokal yang juga mengambil tindakan untuk mengendalikannya.
Belakangan, saat ditanya pengalamannya menyamar, Poppy mengaku belum pernah melakukan apa pun dalam penyamaran sebelumnya. Artinya, pekerjaan menyamar sebagai detektif ini merupakan kali pertamanya menjadi anggota Polri.
Inilah eksplorasi kisah Bripka Poppy Puspasari saat menyamar menjadi PSK di Bali untuk mengungkap jaringan perdagangan manusia.