Diisukan Koma, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei Muncul

Diisukan Koma, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei Muncul

TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tampak bertemu dengan duta besar negara itu di tengah rumor yang beredar bahwa dia sedang koma.

Kasus ini muncul di media sosial, dipicu oleh laporan New York Times pada bulan Oktober yang mengatakan bahwa pemimpin Iran sakit parah dan telah mencalonkan putranya; Mojtaba Khamenei (58) sebagai penggantinya.

Akun X Khamenei merilis foto yang menunjukkan pemimpin Iran berbicara dengan duta besar Iran untuk Lebanon, Mojtab Amani, di kantornya pada hari Minggu. Postingan tersebut dipandang sebagai respons terhadap rumor negatif tentang Khamenei.

Ayatollah Khamenei, Pemimpin Revolusi Islam, bertemu dan berbicara dengan Mojtab Amani, duta besar veteran Republik Islam Iran untuk Lebanon, sore ini di sela-sela pertemuan hariannya, tulis @Khamenei_fa dalam bahasa Persia, dikutip NDTV , Senin (18/11/2018).

Duta Besar Amani termasuk di antara hampir 3.000 orang yang terluka ketika ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh kelompok Hizbullah meledak secara bersamaan di Lebanon pada bulan September.

Setidaknya 39 orang juga tewas dalam serangan “bom pager”, yang menurut Iran dan Hizbullah dilakukan oleh Israel.

Amani memberinya laporan tentang kondisi kesehatan terkininya, menurut pernyataan resmi diplomat tersebut.

Bulan lalu, Khamenei menyampaikan khotbah pertamanya dalam lima tahun setelah Iran menembakkan 180 rudal ke infrastruktur penting di Israel.

Ia mengatakan Israel tidak akan bertahan lama. Dalam khotbah yang jarang terjadi pada tanggal 5 Oktober, ia menegaskan kembali dukungan bagi kelompok perlawanan Palestina dan Lebanon terhadap Israel.

Saat berkhotbah di hadapan puluhan ribu pendukungnya di sebuah masjid di Teheran, Khamenei membenarkan serangan rudal Iran terhadap Israel sebagai “pelayanan publik”.

Sambil memegang senjatanya saat berkhotbah, pemimpin Iran tersebut menyatakan bahwa Israel tidak akan mengalahkan Hamas atau Hizbullah.

Iran secara agresif mendukung Hamas dan Hizbullah, yang terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Israel di front selatan dan utara.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *