Lansia Jadi Korban Gendam di Pasar TB Cengkareng, Harta Rp200 Juta Ditukar Bungkusan Berisi Terigu dan Tisu

Lansia Jadi Korban Gendam di Pasar TB Cengkareng, Harta Rp200 Juta Ditukar Bungkusan Berisi Terigu dan Tisu

JAKARTA – Juna, seorang wanita lanjut usia, diserang komplotan kriminal di Pasar Chenkareng Inda, Jakarta Barat. Warga Desa Chengareng Timur RT11/RW 15 kehilangan harta benda senilai US$200 juta.

Wanita kelahiran Jakarta, 12 April 1969 itu dianiaya saat bertemu dengan seorang perempuan di sebuah pasar di Jalan Pedongkelan Raya, Kecamatan Chengareng, pada 17 November 2024.

Rekaman CCTV menunjukkan pelaku perempuan bertopeng turun dari kendaraan B 2197 SOR. Rekaman CCTV menunjukkan pelaku pergi bersama korban yang dihipnotis.

Juna yang mengenakan kaos kuning terlihat berada di Pasar TBengkareng bersama pelaku. Gambar/CCTV

Usai bertemu korban di sebuah toko daging, pelaku mengaku korban dihantui hantu bahkan mengancam nyawa anggota keluarganya. Lalu, sambil mendoakan kepergian ruh berdosa tersebut, rupanya ia memberikan pertolongan pengobatan.

Korban kemudian diajak masuk ke dalam mobil untuk menemui tiga pelaku lainnya. Pelaku kemudian meminta korban membawa uang, perhiasan, dan barang lainnya ke rumahnya untuk berdoa.

Usai memohon, pelaku meyakinkan korban untuk tidak membuka isi bungkusan koran tersebut selama seminggu. Korban yang ditipu tidak menyadari bahwa kelompok tersebut telah menukarkan uang dan perhiasan dengan hadiah kepada korban.

Dua hari setelah kejadian, Juna kembali ke rumah dan menyadari dirinya menjadi korban kejahatan. Dia segera memeriksa kemasan koran apakah ada kain dan tepung.

Korban kehilangan uang sebesar HKD 47.000, emas 48 gram, dan uang jutaan rupee. Total kerugian mencapai 200 juta. Juna melaporkan kejahatan tersebut ke Polres Metro Jakarta Barat pada 20 November 2024.

“Saya ngobrol, saya tidak sadar sedang dihipnotis, mereka memanggil saya ke mobil dan saya ngobrol lagi, saya punya teman di sana,” kata Junach kepada wartawan, Senin (25 November 2024).

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *