JAKARTA – Permintaan energi berkelanjutan dan terjangkau berkembang pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pertumbuhan jumlah penduduk. Oleh karena itu, ketahanan energi menjadi sangat penting sebagai salah satu pilar mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia 2045. Di tengah tantangan global menuju perubahan energi terbarukan, minyak dan gas (migas) tetap memegang peranan penting dalam konservasi. keamanan nasional yang kuat.
Namun bagaimana Indonesia dapat merespons pertumbuhan efisiensi energi ketika lapangan kerja dalam negeri menyusut dan konsumsi energi mulai menipis? Jawabannya terletak pada eksplorasi minyak dan gas secara besar-besaran, yang merupakan faktor kunci dalam menjamin masa depan energi Indonesia. Untuk itu, Perusahaan Migas (IHM) yang menjadi mitra dalam membantu pemerintah mencapai swasembada energi memerlukan kebijakan yang dapat memajukan IHM, termasuk kebijakan sektor IHM terkait pendanaan penelitian.
Menurut Kepala Eksplorasi SKK Migas Sunjaya, Ek Saputra, ketersediaan migas tetap menjadi tulang punggung untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan energi negara.
Melalui artikel ini, kita akan melihat pentingnya eksplorasi minyak dan gas, tantangan yang dihadapi Indonesia di bidang ini, dan bagaimana upaya tersebut dapat berkontribusi terhadap masa depan energi bangsa yang kuat, aman, dan berkelanjutan.
Apa itu Eksplorasi Minyak dan Gas?
Eksplorasi minyak dan gas merupakan langkah awal dalam mencari dan memproduksi minyak dan gas. Proses ini meliputi penelitian tanah, geofisika, dan penggunaan teknologi canggih seperti penelitian seismik untuk mengidentifikasi keberadaan cadangan minyak dan gas di bawah tanah. Eksplorasi seringkali dilakukan pada wilayah baru (frontier area) yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya atau pada wilayah maju untuk mencari sumber daya tambahan.
Pentingnya eksplorasi minyak dan gas tidak bisa dianggap remeh. Tanpa eksplorasi yang tepat, kita tidak akan pernah mengetahui tempat-tempat baru dimana minyak dan gas terakumulasi. Padahal, daerah yang sudah bertahun-tahun berproduksi bisa jadi mempunyai potensi yang belum tergarap secara maksimal. Oleh karena itu, penelitian penting tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, tetapi juga untuk menjamin ketersediaan energi untuk generasi mendatang.
Tantangan Ketahanan Energi di Indonesia
Indonesia adalah negara berpenduduk lebih dari 270 juta jiwa, dan kebutuhan energinya terus meningkat setiap tahun. Di sisi lain, produksi migas dalam negeri semakin menurun karena lapangan migas yang ada sudah mendekati akhir masa produktifnya (mature field). Beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia dalam konservasi energi adalah:
1. Meningkatnya kebutuhan energi
Kebutuhan energi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan industri. Berdasarkan temuan tersebut, energi Indonesia akan terus tumbuh hingga tahun 2050. Meski jumlah migas semakin berkurang, namun jumlahnya semakin meningkat. Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kebutuhan minyak akan meningkat sekitar 139% dan kebutuhan gas akan meningkat sekitar 289% dibandingkan situasi saat ini. Meski bauran energi mulai beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT), namun minyak dan gas akan tetap mendominasi sebagai sumber energi utama di tahun-tahun mendatang. Hal ini menyebabkan kebutuhan listrik dari minyak dan gas masih relatif tinggi secara nominal.
2. Permasalahan rendahnya produktivitas dalam negeri
Produksi minyak dan gas bumi dalam negeri berangsur-angsur menurun dan semakin menipisnya cadangan minyak dan gas bumi yang sudah aktif bertahun-tahun (ladang tua). Sesuai dengan banyaknya ketersediaan minyak dan gas yang dapat dijadikan gas, maka produksi gas saat ini stabil dan akan meningkat mulai tahun 2023. Dalam produksi minyak, permasalahannya adalah adanya kelangkaan dan dilakukan upaya untuk menghilangkannya. mengatasi kekurangan minyak, SKK Migas dan KKKS berupaya meningkatkan sumur pengembangan dan meningkatkan produksi melalui proyek-proyek yang berfokus pada produksi minyak dan gas. Indonesia yang dulunya merupakan eksportir minyak kini sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun gas, saat ini produksi Indonesia melebihi kebutuhan dalam negeri sehingga ada pula yang diekspor. Tanpa eksplorasi baru, ketergantungan terhadap minyak impor akan terus meningkat, sehingga dapat membatasi produksi gas di masa depan.
3. Perubahan daya ke keluaran nol
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke energi baru terbarukan. Namun perubahan tersebut tidak dapat dicapai dalam waktu singkat. Meskipun EBT terus berkembang, minyak dan gas tetap menjadi tulang punggung ketahanan energi. Inti dari proses ini adalah pentingnya gas alam sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan batu bara dan minyak.
4. Daerah penelitian yang belum dikembangkan
Dari 128 reservoir migas yang ada di Indonesia, hanya 20 yang sedang dikembangkan, kemudian dilakukan pengeboran dan ditemukan, namun 8 reservoir tidak dikembangkan, 19 reservoir menunjukkan hidrokarbon dan 68 tidak dibor. Hal ini memberikan peluang besar untuk menemukan cadangan migas baru yang dapat meningkatkan produksi dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Mengapa ekstraksi minyak dan gas begitu penting?
Untuk mengatasi permasalahan di atas, eksplorasi minyak dan gas dalam skala besar harus diprioritaskan. Beberapa alasan mengapa eksplorasi minyak dan gas begitu penting adalah:
1. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat
Kebutuhan energi terus meningkat, dan meskipun pemerintah berupaya meningkatkan porsi energi terbarukan dalam pasokan energi negara, minyak dan gas masih memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi. Tanpa penelitian baru, produksi migas dari wilayah yang ada akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu, yang terjadi ke depan adalah ketergantungan Indonesia terhadap impor akan terus meningkat sehingga berdampak buruk pada ketahanan energi. Kegiatan penelitian hendaknya terus ditingkatkan untuk mencari sumber daya baru yang dapat segera dikembangkan dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri secara berkelanjutan.
2. Mendorong pertumbuhan ekonomi
Sektor migas merupakan salah satu kontributor utama perekonomian Indonesia. Eksplorasi dan produksi minyak dan gas menciptakan lapangan kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan memberikan pendapatan yang signifikan kepada pemerintah melalui pajak, bagi hasil, dan efek pengganda. Dengan menemukan cadangan migas baru, Indonesia dapat menarik investasi migas dan meningkatkan perekonomian negara.
3. Meningkatkan potensi wilayah yang belum terjangkau
Banyak daerah di Indonesia yang belum tereksplorasi dengan baik. Dengan menggunakan teknologi modern, pemerintah dan perusahaan migas dapat mengeksplorasi cadangan migas yang mungkin tersimpan di daerah terpencil. Selain itu, lingkungan yang matang masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan dengan teknologi penelitian terkini.
Mempercepat produksi minyak dan gas
Satuan Tugas Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kerja Sama (KKKS) meluncurkan Forum Eksplorasi Indonesia 2024 yang dilaksanakan di Surabaya selama dua hari yakni 14-15 Oktober 2024. Kegiatan IEF 2024 yang mengusung lebih banyak dari 550 ditemukan dengan judul “Membentuk Masa Depan Migas Indonesia: Kajian Komprehensif Ketahanan Energi Indonesia”. perwakilan dari KKKS dan pendukung industri migas. Konferensi ini mempertemukan para pemangku kepentingan di industri minyak dan gas untuk membahas cara-cara praktis untuk meningkatkan produksi minyak dan gas guna memenuhi permintaan energi.
Forum IEF 2024 mendapat persetujuan resmi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dalam hal ini diwakili oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Pertambangan Dadan Kusdiana, dalam kata-kata dan instruksinya pada upacara IEF, antara lain menyampaikan. Melihat meningkatnya kebutuhan energi dan perubahan, Indonesia harus menjawab tantangan untuk memperkuat ketahanan energinya melalui penelitian dan integrasi yang ekstensif.
Dadan juga menyampaikan bahwa Research Conference ini dapat menjadi wahana kerja sama dalam upaya peningkatan produksi migas. Pertemuan ini hendaknya diadakan secara rutin agar kegiatan analitis dan eksperimental penelitian sistematis tetap berjalan lancar.
Direktur SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, guna meningkatkan produksi minyak dan gas dalam negeri, SKK Migas membuat strategi besar dengan fokus pada eksplorasi sebagai strategi jangka panjang. Ia menegaskan tekad SKK Migas dan KKKS untuk terus melanjutkan eksplorasi yang ekstensif dan agresif serta bekerja keras dan inkonvensional untuk meningkatkan produksi migas dalam negeri.
Dalam 5 tahun terakhir, berkat dukungan pemerintah khususnya Kementerian Energi dan Mineral, bagaimana dana penelitian ini dapat ditingkatkan. Dwi mengatakan, proyek eksplorasi tersebut mendapat dukungan dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Mineral yang telah menghasilkan produksi minyak dan gas dalam 5 tahun terakhir, termasuk raksasa Geng Norht dan Layaran-1. . Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung penemuan minyak dan gas untuk mencapai tujuan jangka panjang dan jangka pendek.
File foto Si Geri – Manajer Internal SKK Migas
Indonesia Exploration Forum 2024 membahas 4 (empat) hal yang sangat penting dalam menemukan sumber daya migas baru, yaitu:
1. Mempercepat penyidikan wilayah perbatasan
Gunakan teknologi canggih untuk menjelajahi wilayah baru yang belum dipetakan. SKK Migas fokus memajukan eksplorasi pada cekungan yang belum dikembangkan dengan harapan dapat menemukan cadangan minyak dan gas baru.
2. Eksplorasi yang Dipimpin Infrastruktur (ILX)
Merupakan metode eksplorasi yang menggunakan infrastruktur migas yang ada, seperti jaringan pipa dan fasilitas produksi, untuk mendukung eksplorasi di wilayah tersebut. Dengan menggunakan material yang ada, kita dapat menekan biaya dan mempercepat produksi. ILX merupakan langkah penting dalam percepatan produksi migas, khususnya di wilayah berkembang di Indonesia.
3. Kerjasama dengan investor dan mitra
SKK Migas akan mendukung pelaksanaan proyek yang menghubungkan pemerintah dengan investor lokal dan asing. Dengan terbukanya peluang investasi di sektor migas, Indonesia berharap dapat memperkuat kerja sama dengan berbagai mitra untuk membantu kemajuan eksplorasi dan produksi.
4. Inovasi dalam teknologi penelitian
Pada IEF 2024, teknologi terkini yang dapat mendukung penelitian yang efisien dan terkendali juga diperkenalkan dan didemonstrasikan. Mulai dari penggunaan drone hingga teknologi seismik yang canggih, inovasi-inovasi tersebut akan menjadi kunci dalam menemukan cadangan migas baru.
Menjamin masa depan yang kuat bagi Indonesia
Eksplorasi minyak dan gas merupakan bagian penting dari perjalanan Indonesia menuju ketahanan energi. Dengan sumber daya minyak dan gas yang melimpah namun belum dimanfaatkan, Indonesia mempunyai peluang besar untuk meningkatkan energi domestik dan menjamin masa depan energi yang aman dan berkelanjutan. Pada tahun 2023, Indonesia menjadi negara yang menemukan dua (dua) senjata besar di Geng Utara, Kalimantan Timur dan Layaran-1 di lepas pantai Aceh. Investasi eksplorasi yang terus meningkat merupakan bukti nyata masifnya pencarian cadangan migas baru di Indonesia. Tren pendanaan penelitian terus berkembang selama 4 (empat) tahun terakhir. Jika pada tahun 2020 investasi penelitian mencapai 0,5 miliar USD, maka pada tahun 2023 meningkat menjadi 0,9 miliar USD dan pada tahun 2024 mencapai 1,8 miliar USD.
Menurut Bapak Sunjay Ek Saputra, “eksplorasi besar-besaran diharapkan dapat membuka peluang minyak dan gas di seluruh Indonesia.” Dengan cara ini, Indonesia tidak hanya akan memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, namun juga mempertahankan salah satu pangsa terbesar di pasar energi global.