Jakarta – Sarapan merupakan langkah awal untuk mengawali hari. Sarapan pagi ini dapat memberikan energi pada tubuh untuk mempersiapkan aktivitas pagi hari.
Namun, sarapan sering kali terabaikan. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh, terutama pada anak-anak.
Dokter Spesialis Anak dr Kurniawan Satriya Denta, MS, mengatakan anak masih memiliki masa tumbuh kembang yang perlu dioptimalkan. Oleh karena itu, agar penyerapan nutrisinya optimal, penting untuk tidak melewatkan sarapan pagi bagi anak Anda.
“Anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Bagi orang dewasa, ada baiknya melewatkan sarapan. Namun jika tidak ada anak. Sebab masih dalam proses pengembangan. Dr Denta saat pertemuan baru-baru ini di Enerland, Senayan, Jakarta Pusat.
Dokter Denta mengatakan, sarapan memberi anak nutrisi yang mempengaruhi perkembangannya. Sarapan yang dianjurkan tidak boleh lengkap, melainkan harus mengandung vitamin, protein, karbohidrat, dan mineral untuk nutrisi.
Tidak hanya untuk pertumbuhan, nutrisi yang baik pada sarapan anak akan berdampak positif pada sekolah dan pendidikannya.
“Anak-anak yang tidak sarapan di sekolah sebenarnya sarapannya teratur. Karena otak anak masih perlu diberi makan. Kalau kita tidak sering sarapan, sel-sel otak anak kita perlahan-lahan akan mati.” jadilah yang terbaik,” ujarnya. jelasnya.
Oleh karena itu, Dr. Denta mengimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan sarapan, begitu pula dengan sarapan anak. Bayi Anda mendapat jumlah makanan yang tepat, tidak cukup.
“Pastikan anak Anda mendapatkan nutrisi yang cukup. Orang tua harus mendiskusikan status gizi anak mereka. Karbohidrat, sumber protein dan sumber lemak. “Itu yang dimakan anak-anak kita setiap hari, benar atau tidak,” jelasnya.