GAZA – Abu Ubaidah, juru bicara Brigade al-Qassam sayap militer Hamas, mengumumkan bahwa seorang sandera wanita Israel tewas di Jalur Gaza utara akibat serangan militer Zionis.
“Setelah komunikasi yang hilang beberapa minggu lalu dipulihkan dengan militan yang bertugas melindungi sandera musuh, seorang sandera tampaknya terbunuh di wilayah yang diserang Israel di selatan, di utara Jalur Gaza,” kata Abu Ubaidah dalam sebuah pernyataan. pengumumannya hari Sabtu.
Tanpa merinci identitas sandera yang tewas, ia menambahkan bahwa seorang sandera perempuan lainnya berada dalam kondisi kritis.
Abu Ubaidah mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya bertanggung jawab atas nyawa para sandera.
Hamas mengatakan pihaknya hanya akan membebaskan para tahanan setelah perang di Jalur Gaza berakhir dan pasukan Israel menarik diri dari daerah kantong Palestina.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku belum bisa membenarkan atau membantah informasi mengenai tewasnya salah satu sandera di Jalur Gaza seperti yang diumumkan Abu Ubaidah.
“Kami sedang memeriksa informasi tersebut dan pada tahap ini kami tidak dapat mengkonfirmasi atau menyangkalnya,” kata IDF dalam pernyataannya, Minggu (24 November 2024).
“Perwakilan IDF telah menghubungi keluarganya dan memberi tahu mereka tentang semua informasi yang tersedia,” lanjut IDF, seperti dilansir Jerusalem Post.
IDF menuduh Hamas terus melakukan terorisme psikologis dan kekejaman ekstrem.