Jakarta – Minuman bir sangat populer di dunia. Namun minuman ini tergolong haram dalam Islam karena memabukkan.
Menelusuri asal muasal bir, bir memiliki akar sejarah yang panjang. Para peneliti menyimpulkan bahwa bir pertama kali dibuat oleh pemukim di Israel.
Travis Rupp, asisten profesor di Departemen Klasik di Munich, mengatakan selain di Israel, bir juga dikenal dalam budaya Mesir kuno. Mereka minum bir asam. Homer, penyair Yunani kuno, juga menyebutkan minuman yang disebut κυκέων, campuran anggur dan biji-bijian yang difermentasi.
Laporan Asal Usul Kuno, Rabu (2/10/2024) Rupp, yang juga dikenal sebagai arkeolog bir, berkeliling dunia untuk mempelajari bagaimana budaya kuno dibuat, lalu menciptakan resepnya di tempat pembuatan bir rumahnya. “Bir adalah sesuatu yang telah mengikat kita bersama sejak lama,” katanya.
Hingga saat ini, bukti tertua produksi bir berasal dari sebuah gua di Israel. Penghuni gua Rakfet menggunakan mortar terbuka di dasar batu untuk menghancurkan dan merendam pati tanaman, mengubahnya menjadi gula—yang oleh para penyuling saat ini disebut sebagai proses penggilingan. Mereka kemudian memfermentasi gula tersebut dalam wadah yang terbuat dari fiber.
Menariknya, situs gua Rakfet sudah ada sejak sekitar 11.000 SM. Sejauh yang kita tahu, usianya hampir sama tuanya dengan usia pertanian. “Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, saya pikir kedua tanggal tersebut akan terus diundur,” kata Rupp.
Situs kuno ini juga menantang apa yang dianggap oleh penggemar klub sebagai bir. Bir masa kini, menurut Rupp, sering kali dibuat dari biji-bijian seperti jelai, gandum, atau beras. Namun masyarakat yang tinggal di Gua Rakfet membuat minuman dari campuran biji-bijian yang dipanen dari tanaman liar dan tanaman lain seperti umbi-umbian dan buah-buahan.
Kebanyakan bir modern, yang akrab bagi konsumen Amerika, berasal dari setidaknya abad ke-15 di Bavaria, ketika pembuat bir yang mencoba menghindari pajak atas berbagai ramuan sering kali mulai membumbui bir dengan hop, yang tidak dikenakan pajak. .
Sebagai tanggapan, William IV dari Bavaria mengeluarkan Undang-Undang Kemurnian Bavaria pada tahun 1516, yang secara tegas mendefinisikan bir sebagai minuman yang terbuat dari tiga bahan: air, barley, dan hop. Peraturan ini bertahan hingga akhirnya menjadi Rheinheitgebot, atau Purity Order, yang terus membentuk industri bir Jerman hingga saat ini.
“Imigran ke Amerika Serikat pada abad ke-19, seperti Adolf Coors, keluarga Anheuser, dan keluarga Miller semuanya memiliki latar belakang pembuatan bir Jerman. Jadi, hingga munculnya gerakan kerajinan bir pada tahun 1990-an, bir Amerika berbentuk bir (diseduh dan dikondisikan di suhu rendah),” kata Rapp.
Rupp mendefinisikan bir sebagai minuman fermentasi. Dengan begitu, pembuat bir dapat terus bereksperimen dengan rasa liar seperti asam persik, coklat mol stout, dan kombinasi bir anggur kuno.