NEW YORK – Para ilmuwan percaya bahwa bagian tata surya kita yang belum dijelajahi mungkin mengandung lautan cair dan kondisi yang dapat mendukung kehidupan.
Dalam konteks ini, Uranus kini menarik perhatian banyak ilmuwan. Para ilmuwan menunjukkan tanda-tanda bahwa beberapa bulan Uranus memiliki lautan cair di dalamnya dan senyawa kimia yang dapat mendukung kehidupan.
Para ilmuwan planet membahas Uranus dan bulan-bulannya dalam sebuah makalah baru-baru ini. Dia mengusulkan pengiriman pesawat ruang angkasa ke bulan-bulan ini untuk mencari tanda-tanda tempat tinggal dan bagaimana dunia ini terbentuk dan berevolusi.
“Kemungkinan yang paling menarik untuk bulan-bulan (Uranus) adalah bahwa mereka mungkin masih memiliki lautan di bawah permukaannya saat ini. Untuk beberapa bulan, hal ini tidak mungkin terjadi, jadi jika misinya adalah mengunjungi semua/sebagian besar bulan. Namun jika lautan ditemukan, maka hal ini akan terjadi. akan membantu untuk memahami mekanisme apa yang membantu menjaga bagian dalam bulan-bulan ini tetap hangat,” seperti dilansir Wynn News. kata Julie Castillo-Roguez, ilmuwan planet di Jet Propulsion Laboratory NASA.
Ketika pesawat ruang angkasa Voyager 2 NASA melewati sistem Uranus pada tahun 1986, tim yang dipimpin oleh Castillo Ruguez mengumpulkan data yang dianalisis ulang pada tahun 2022.
Tim mempelajari lima bulan terbesar, Uranus, Ariel, Umbrael, Titania, Oberon dan Miranda. Jari-jari dan kepadatan bulan-bulan ini dipelajari, antara lain, dan tim menemukan bahwa Ariel, Umbral, Titania, dan Oberon mungkin memiliki lautan cair internal di antara inti dan kerak esnya.
Namun, karena sistem Uranus sangat jauh dari Matahari, sumber panas utama bulan-bulan ini “berasal dari peluruhan unsur radioaktif, khususnya kalium, uranium, dan thorium,” katanya kepada Space.com.
Selain itu, terdapat bukti bahwa Miranda dan Ariel mengamati aktivitas geologi seperti tektonik dan vulkanisme es antara 100 juta hingga 1 miliar tahun yang lalu.
Para ahli mengatakan misi ke Uranus dapat menyelidiki kondisi termal internal bulan-bulan tersebut, karena kondisi ini memainkan peran utama dalam berfungsinya kehidupan.
Misi tersebut juga dapat mempelajari tingkat salinitas, karena jika lautan cair terlalu asin, kehidupan tidak dapat bertahan hidup di sana.
Bentuk kehidupan juga memerlukan sumber energi kimia yang stabil untuk bertahan hidup dari radiasi, dan kehidupan apa pun di dekat air berada di pedalaman.