Penelitian SGLT-2 Inhibitor Hasilkan Obat Enavogliflozin

Penelitian SGLT-2 Inhibitor Hasilkan Obat Enavogliflozin

MENGAMBIL

JDM adalah konferensi ilmiah tahunan yang berfokus pada diabetes. Memasuki ke-33 kalinya, acara ini menarik lebih dari 400 dokter se-Indonesia.

Daewoong memperkenalkan obat barunya, Enavogliflozin, penghambat SGLT-2 independen pertama di Korea. Enavogliflozin menurunkan gula darah dengan mencegah ginjal menyerap kembali glukosa, sehingga glukosa dikeluarkan melalui urin.

Cara ini tidak hanya meringankan beban ginjal dan jantung, tetapi juga mengurangi risiko gagal ginjal dan jantung dengan menghilangkan natrium dan glukosa secara bersamaan. Pada hari Selasa, 26/11/2024, Dr. “Kami bangga bisa membawa penyakit diabetes stadium lanjut Daewoong” ke Konferensi Diabetes Jakarta, kata Deski. “

Ia menjelaskan, sangat tertarik dengan tingginya pelayanan yang diberikan oleh para dokter, mengingat jumlah penderita diabetes tipe 2 di Indonesia meningkat drastis.

Menurut International Diabetes Federation (IDF), Indonesia memiliki jumlah penderita diabetes tertinggi kelima di dunia, dengan 19,5 juta orang dewasa atau 10,8% populasi pada tahun 2021, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045.

Enavogliflozin, dengan dosis kurang dari 0,3 mg, kurang dari 1/30 dari inhibitor SGLT-2 konvensional, menunjukkan kemanjuran yang sama atau lebih besar. Obat ini lebih unggul dari dapagliflozin, penghambat SGLT-2 pertama di dunia.

Indikator utama diabetes – termasuk glukosa plasma puasa (Fasting Plasma Glucose), hemoglobin terglikasi (HbA1c), laju ekskresi glukosa urin, dan indeks resistensi insulin (HOMA-IR) – menunjukkan Perkembangan pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang menggunakan Enavogliflozin.

Setelah 24 minggu pengobatan, 78,1% pasien yang menggunakan Enavogliflozin mencapai HbA1c di bawah 7%, dibandingkan dengan 65,7% pasien yang menggunakan dapagliflozin.

Enavogliflozin secara signifikan mengurangi glukosa darah puasa dan meningkatkan glukosa urin sebesar 31%, dengan peningkatan signifikan pada resistensi insulin sebesar 60%.

Berdasarkan hasil yang mengesankan dari Enavogliflozin, Daewoong berharap dapat memberikan pengobatan diabetes tipe 2 yang lebih baik di Indonesia.

“Kami terus menjalin kerja sama dengan para ahli ternama di dunia, termasuk di Indonesia, untuk mendorong persetujuan Enavogliflozin sebagai obat baru untuk pengobatan diabetes. Daewoong berkomitmen menyediakan obat berkualitas tinggi yang meningkatkan kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia,” tutupnya CEO Daewoong Pharmaceutical, Seongsoo Park.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *