JAKARTA – Memasuki penghujung tahun 2024, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo Insurance) berhasil mencatatkan peningkatan kinerja keuangan yang signifikan. Indikator-indikator terpenting menunjukkan pertumbuhan yang kuat sehingga memberikan prospek positif bagi industri asuransi nasional.
Hingga Oktober 2024, laba perseroan mencapai Rp38,39 miliar, meningkat 228,47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatat kerugian Rp29,88 miliar. Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh pendapatan Premi yang juga naik 26,47% menjadi Rp2,95 triliun dari tahun sebelumnya Rp2,33 triliun.
CEO Asuransi Jasindo Andy Samuel menjelaskan perkembangan ini menunjukkan rencana bisnis yang berjalan dengan baik dan didukung oleh aktivitas perusahaan yang menguntungkan serta dilandasi oleh manajemen yang baik.
Keberhasilan Asuransi Jasindo ini menunjukkan kemampuannya untuk terus tumbuh dan beradaptasi terhadap tantangan pasar, sekaligus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama industri multiasuransi di Indonesia.
Melalui proses Kemitraan Manajemen Risiko, Jasindo berperan sebagai mitra strategis yang membantu pemegang polis dalam mengelola risiko secara total. Metode ini dirancang untuk membantu pelanggan mengidentifikasi risiko, khususnya risiko pekerjaan.
“Pendekatan ini memungkinkan kami untuk tidak hanya bertindak sebagai penyedia manajemen risiko, namun juga sebagai risk engineer yang proaktif dalam menilai potensi risiko dan mengidentifikasi kesenjangan risiko,” kata Andy.
Ia juga menambahkan keberhasilan proses ini bergantung pada efektifitas kerja tim bisnis, baik di kantor pusat maupun di Kantor Perwakilan.
“Tim kami dibekali dengan keterampilan teknis terbaik untuk memberikan pembiayaan kepada pelanggan
Tak hanya laba dan pendapatan yang menjadi pertumbuhan utama, hasil pembangunan perseroan meningkat 10,98% menjadi Rp 215,14 miliar dibandingkan Oktober 2023 yang tercatat Rp 193,86 miliar. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa manajemen risiko dan implementasi smart building telah berjalan dengan baik.
“Sebagai bagian dari ekosistem BUMN, perusahaan tentunya ingin mendukung peningkatan kontribusi BUMN kepada Pemerintah dengan membangun pendapatan yang baik melalui pemberian perlindungan risiko,” kata Direktur Utama Asuransi Jasindo, Andy Samuel.
Selain itu hingga Oktober 2024, hasil Investasi Asuransi Jasindo juga mencapai Rp 215,20 miliar, meningkat 37,12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 156,94 miliar.
“Pertumbuhan ini menunjukkan pengelolaan investasi yang cerdas dan efektif dalam lingkungan perekonomian saat ini,” katanya.
Berbekal pengalaman dalam mengasuransikan risiko-risiko besar (mega risk) di berbagai kawasan industri, Jasindo tidak hanya memberikan perlindungan asuransi, namun juga bekerja sebagai mitra dalam melakukan penilaian risiko secara komprehensif.
“Perusahaan menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik dengan menawarkan banyak pilihan pemberian layanan. Salah satu caranya adalah melalui mitra yang diselenggarakan oleh Jasindo,” pungkas Andy.