SEMARANG – Kapolres Irwan Anwar yang merupakan Kapolres Semarang membenarkan ada anggota timnya yang membunuh Gamma Rizkynata Oktafandy (17), siswi SMK N 4 Semarang.
Korban penembakan polisi ini diketahui mengalami luka tembak di bagian pinggul hingga menyebabkan kematiannya.
Namun Kapolsek Irwan Anwar juga mengatakan, yang tewas merupakan anggota geng Pojok Tanggul yang tengah berkonflik dengan geng Seroja.
Irwan enggan membeberkan identitas petugas tersebut, namun mengaku saat itu anggotanya berusaha memusnahkan mahasiswa tersebut dengan melakukan perkelahian dan penyerangan.
Pernyataan polisi soal tawuran di kawasan Paramount sepertinya bertolak belakang dengan pernyataan satpam kediaman. Pihak sekolah juga tidak yakin korbannya adalah anggota geng.
Profil Kurator Irwan Anwar
Irwan Anwar lahir pada tanggal 17 Februari 1972 di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia bergabung dengan Polri setelah lulus Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1994.
Dalam sejarahnya, Irwan pernah menduduki posisi di Reskrim Polres Temanggung, Kasat Reskrim Polres Magelang, Kasat Reskrim Polres Salatiga, dan Kapolres Medan.
Ia juga sempat dilantik menjadi Wakil Kapolres Binjai, Kepala Divisi Operasi Direktorat Reserse Kriminal Polda Metro Jaya, dan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara.
Jabatan lain yang juga pernah dijabatnya seperti Wakapolda Metro Jaya, Kapolres, dan Kapolres Lido Polda Metro Jaya.
Hingga tahun 2017 ia dipercaya menjadi Direktur Reserse Kriminal Polda NTB. Pada tahun yang sama, ia menjadi Direktur Jenderal I Dittipidsiber Bareskrim Polri.
Ia baru menjabat sebagai Kapolda Semarang pada tahun 2020, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal di Polda Sumut.
Dalam kehidupan pribadinya, Kapolda Semarang merupakan suami dari Andi Tenri Gusti Hanum Utari Natassa, cucu mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Karena itu, dia ditanya soal dugaan adanya pemaksaan yang dilakukan pimpinan KPK terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) SYL.
Demikian cerita pendek Kombes Irwan Anwar, Kapolres Semarang, yang mengatakan anggotanya membunuh pelajar yang dianggap anggota geng.