INGGRIS – Ratu Camilla rupanya ingin Raja Charles III menjadi raja selamanya. Camilla menolak menyerahkan kekuasaan kepada putra sulung suaminya, Pangeran William, yang akan menjadi pewaris takhta berikutnya.
Posisi Ratu Camilla disebut-sebut menambah dimensi lain dalam keluarga kerajaan. Selain itu, hubungan Raja Charles III dengan putra bungsunya, Pangeran Harry, semakin memburuk. Hal ini disusul dengan penolakan Pangeran William untuk melakukan rekonsiliasi.
Di sisi lain, peran Camilla dapat berubah seiring dengan perubahan lebih lanjut yang terjadi di Kerajaan Inggris, dengan spekulasi tentang tanggung jawabnya dan tokoh kerajaan lainnya, seperti Pangeran Edward dan Sofia, Duchess of Edinburgh, akan terfokus pada dirinya.
Foto/Orang
Sementara itu, dalam laporan Marca, Kamis (12/5/2024), William bertekad memodernisasi Kerajaan Inggris dengan fokus mengurangi kronisme dan memprioritaskan isu-isu seperti kesehatan mental, lingkungan, dan tuna wisma.
Pendekatan efisien ini sangat kontras dengan metode Charles yang lebih tradisional, yang mencakup pengawasan lebih dari 500 sponsor. Perbedaan generasi antara ayah dan anak semakin terlihat jelas.
Dimana suami Kate Middleton ini menekankan pada kehidupan keluarga dan batasannya. Sementara itu, Charles, yang digambarkan sebagai seorang workaholic, terus berjuang dengan masalah kesehatan untuk menjaga jadwal yang ketat.
Ketika raja berusia 76 tahun itu terus berjuang mengatasi masalah kesehatan, ia tetap fokus pada tugasnya dan menyeimbangkan pengobatan dengan keterlibatan publik. Sementara itu, William dan Kate sedang mempersiapkan peran mereka di masa depan, dan yakin akan membawa pendekatan modern pada monarki.
Keseimbangan antara tradisi dan inovasi akan menjadi sangat penting di tahun-tahun mendatang karena keluarga kerajaan berupaya memastikan transisi yang lancar sambil mengelola ketegangan internal dan ekspektasi publik yang terus berubah.
Sebuah sumber yang dekat dengan keluarga kerajaan menggambarkan hubungan ayah dan anak itu erat. Namun, terkadang ketegangan terjadi, dengan perbedaan gaya kepemimpinan dan meningkatnya antisipasi publik terhadap pemerintahan William yang menambah ketegangan.