Begini Cara Pebisnis di Negara Eropa Akali Sanksi Ekspor ke Rusia

Begini Cara Pebisnis di Negara Eropa Akali Sanksi Ekspor ke Rusia

JAKARTA – Sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia setelah menyerang Ukraina dimaksudkan untuk menantang atau memaksa pelaku bisnis global, termasuk Uni Eropa (UE), untuk berhenti berbisnis dengan negara tersebut. Namun sanksi tersebut belum benar-benar berhasil menghentikan aliran barang yang dilarang diekspor ke Rusia, bahkan dari Eropa.

Berdasarkan penelitian badan statistik CBS dan Rijksuniversiteit Groningen, ternyata banyak perusahaan Belanda yang “menghindari” sanksi terhadap Rusia dengan mengekspor barang ke negara tetangga, terkadang menggunakan dokumen palsu. CBS menunjukkan peningkatan sebesar 74 persen pada nilai ekspor barang terlarang ke tujuh negara “berisiko tinggi” pada tahun 2022 dan peningkatan sebesar 90 persen pada tahun 2023, dibandingkan rata-rata dalam empat tahun terakhir.

Trennya adalah penurunan nilai barang yang diekspor langsung ke Rusia sebesar 86% pada tahun 2023, satu tahun setelah dimulainya pendudukan skala penuh di Ukraina. Studi tersebut menemukan bahwa banyak barang yang diekspor oleh perusahaan kecil awal yang tidak mendaftar untuk memperdagangkan barang terlarang sebelum tahun 2022. Turki dan Kazakhstan.

“Meskipun cara menghindari sanksi ini tidak terlihat secara langsung dalam statistik CBS, penelitian dapat dilakukan untuk menemukan bahwa negara-negara mengalami peningkatan ekspor produk yang terkena sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujarnya kepada CBS, seperti dilansir Dutch News, Selasa . 12/11/2024).

Berdasarkan data, pada paruh kedua tahun 2022, ekspor traktor, ekskavator, dan alat berat dari Turki ke Rusia mengalami peningkatan signifikan. Rusia juga menerima lebih banyak ekspor buah-buahan, mesin listrik, dan mobil. Kasus-kasus pengadilan telah menyoroti kasus-kasus pelanggaran sanksi, seperti seorang pengusaha Rusia-Belanda yang dihukum pada bulan Oktober karena mengekspor barang secara ilegal ke Rusia melalui negara ketiga.

Pria tersebut mengirimkan 10 kiriman barang elektronik dan komponen komputer ke perusahaan di Kyrgyzstan, Kazakhstan, dan Uzbekistan, yang merupakan bagian dari serikat pabean dengan Rusia. Dia mem-photoshop dokumen tersebut sehingga penerimanya dipenjara selama 15 bulan karena mengirim barang ke Rusia dan diperintahkan untuk melakukan kerja komunitas selama 240 jam oleh Pengadilan Distrik Rotterdam.

Ketidakefektifan sanksi yang dijatuhkan oleh Barat membuat perekonomian Rusia tetap bertahan di bawah tekanan dari Amerika Serikat dan sekutunya. Perekonomian Rusia telah menjadi lebih kuat dibandingkan banyak negara Eropa yang terkena dampak sanksi yang diterapkan sendiri, terutama di sektor energi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *